JAKARTA, iNewsPandeglang.id – Pemerintah dikabarkan tengah mengkaji soal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dikutip dari situs resmi Pertamina, Minggu (28/8/2022) adapun harga Pertalite masih dijual Rp7.650 per liter.
Sedangkan Solar di harga Rp5.150 per liter.
Di mana angka ini tercatat belum ada kenaikan dan masih tetap seperti sebelumnya.
Dari catatan Pertamina, untuk Solar CN-48 atau Biosolar (B30), harga keekonomiannya mencapai Rp18.150. Jadi untuk setiap liter Solar, Pemerintah membayar subsidi Rp13 ribu.
Sedangkan untuk Pertalite, harga pasar saat ini adalah Rp17.200.
Ini berarti setiap liter Pertalite yang dibayar oleh masyarakat, Pemerintah mensubsidi Rp9.550 per liternya.
Diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut jika tidak menaikan harga BBM subsidi khususnya Pertalite dan Solar, harus ada tambahan subsidi sebesar Rp198 triliun.
"Kalau kita tidak menaikkan BBM, kalau tidak dilakukan apa-apa, tidak ada pembatasan, tidak ada apa-apa maka Rp502 triliun gak akan cukup," ucapnya.
Dia juga mengatakan kalau anggaran subsidi yang disebut tak tepat sasaran bisa untuk membiayai begitu banyak pembangunan.
"Di sisi lain, anggaran sebesar Rp502,4 triliun untuk subsidi energi sebenarnya bisa dipakai untuk membiayai begitu banyak pembangunan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas dan tepat sasaran," jelasnya.
Saat ini, dia tengah berusaha memastikan kalau kebijakan subdisi dan kompensasi akan disesuaikan agar APBN dapat memberikan lebih banyak manfaat bagi masyarakat.
Editor : Iskandar Nasution