LEBAK, iNewsPandeglang.id – Lomba unik digelar warga Desa Sukarendah, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten. Jika biasanya lomba Agustusan identik dengan balap karung, tarik tambang, atau makan kerupuk, kali ini ada lomba yang tak biasa: lomba nangis sedih.
Satu per satu peserta naik ke panggung dan berusaha meneteskan air mata. Ada yang berhasil menirukan ekspresi sedih, tapi tak sedikit pula yang justru membuat penonton tertawa terbahak-bahak. Suasana makin meriah karena tangisan yang biasanya identik dengan kesedihan justru berubah jadi hiburan warga.
Namun berbeda dengan peserta bernama Mumun. Tangisannya tampak begitu tulus hingga membuat penonton ikut berkaca-kaca. Juri pun sepakat menobatkannya sebagai juara pertama.
Mumun tak kuasa menahan air mata saat mengikuti lomba tangis di panggung. Tangis tulusnya membuat penonton ikut terharu hingga akhirnya ia dinobatkan sebagai juara pertama. Foto : Iskandar Nasution
Saat ditanya, Mumun mengaku benar-benar sedih mengingat suami dan anaknya yang pergi jauh dan belum pulang. “Saya teringat suami dan anak, jadinya keluar air mata sendiri. Memang berat kalau ditinggal,” ungkapnya, Minggu (24/8/2025).
Ketua Panitia, Enan, menuturkan bahwa lomba ini awalnya hanya digagas untuk hiburan. Namun, ekspresi para peserta justru memunculkan suasana haru bercampur tawa.
“Awalnya sekadar hiburan, tapi ternyata jadi ajang yang penuh haru sekaligus tawa,” ujar Enan.
Selain lomba nangis, rangkaian acara juga dimeriahkan dengan berbagai perlombaan khas 17-an, pertunjukan silat dan debus, hingga lomba untuk anak-anak dan remaja. Menurut Enan, ajang ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mempererat silaturahmi antarwarga.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait