Hamim, pembina Yayasan HAMIM Center, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya bernilai sosial tetapi juga strategis untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia. “Menu tadi ayam, sayur, dan susu. Sekitar 4.000 siswa terlayani, tenaga kerja terserap, dan semua standar keamanan terpenuhi. Kami juga memanfaatkan bahan lokal dari warga setempat,” ujarnya.
Acara peresmian ditutup dengan pembagian makanan secara simbolis kepada pelajar dan ibu hamil. Para pihak berharap dapur MBG ini menjadi titik awal memperbaiki status gizi masyarakat Lebak dan bisa diterapkan di daerah lain di seluruh Indonesia, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait