Menurutnya, permainan tradisional juga menjadi ruang anak untuk tumbuh dengan ceria, kreatif, dan sehat, tanpa ketergantungan pada gawai. “Kami berharap kegiatan seperti ini rutin digelar, agar generasi muda semakin mengenali dan mencintai budaya sendiri,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi penutup rangkaian peringatan HAN di Pandeglang, sekaligus mengingatkan bahwa pembangunan anak tidak hanya soal pendidikan formal, tapi juga ruang bermain yang aman, sehat, dan berbudaya.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait