Namun, FIFA memberi opsi kepada PSSI. Kursi-kursi yang ditutup tersebut bisa diisi dengan komunitas khusus seperti kelompok antidiskriminasi, pelajar, perempuan, atau keluarga, dengan syarat membawa spanduk bertema antidiskriminasi.
FIFA juga meminta PSSI menyusun rencana tempat duduk secara rinci dan mengirimkannya 10 hari sebelum pertandingan. Selain itu, PSSI diminta untuk membuat rencana komprehensif guna memerangi diskriminasi di sepak bola Indonesia.
“Kita harus bertanggung jawab bersama untuk mengatasi masalah ini. FIFA mengedepankan kesetaraan dan saling menghargai, tanpa ada tempat untuk ujaran kebencian, rasisme, atau xenofobia,” tambah Arya.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait