SERANG, iNewsPandeglang.id – Kasus mutilasi di Serang, Banten, yang menewaskan seorang wanita muda, membetot perhatian publik. Korban, yang diduga hamil itu dibunuh dan dimutilasi oleh pacarnya, M (21). Tragisnya, korban masih hidup saat diperlakukan sangat kejam.
Dokter forensik RS Bhayangkara, dr. Donald Rinaldi, mengungkapkan bahwa korban mengalami luka bakar dan ditemukan dalam keadaan hidup ketika dimutilasi. Fakta ini membuat keluarga korban sangat terpukul dan marah. Mereka mendesak agar pelaku dihukum mati atas perbuatannya yang sangat keji.
Tia Rahmania Soroti Faktor Psikologis Pelaku Mutilasi di Serang: “Bukan Serta Merta Gila”
Tia Rahmania, psikolog dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Provinsi Banten, memberikan pandangannya terkait kasus mutilasi tragis yang terjadi di Serang.
Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram @tiarahmania_official, Tia memberikan analisis psikologis terhadap pelaku yang tega memutilasi pacarnya sendiri yang diduga tengah hamil.
Tia menjelaskan bahwa tindakan brutal tersebut kemungkinan dipicu oleh berbagai faktor, terutama emosi sesaat akibat pertengkaran.
"Kalau ceritanya benar si korban hamil dan meminta pertanggungjawaban, lalu terjadi pertengkaran, maka ada efek emosi di situ. Emosi yang kemudian menyebabkan si pacar tidak menggunakan logika lagi, tidak menggunakan rasional lagi, sehingga terjadilah kekerasan yang menyebabkan sampai pada konteks kematian," ujar Tia dikutip Selasa, (22/4/2025).
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait