Keren Parah! Anak Pedagang Nasgor Kaki Lima Asal Pandeglang Tembus Kuliah di Harvard

Epul Galih
Muhamad Yani, tak ada yang mustahil! Dari pedagang nasi goreng di Cibaliung, kini siap melangkah ke Harvard. Terima kasih untuk setiap dukungan dan doa. Mari terus bermimpi besar! (Foto : Instagram)

PANDEGLANG, iNewsPsndeglang.id - Pandeglang kembali bikin bangga! Muhamad Yani, anak pedagang nasi goreng asal Pandeglang, Banten berhasil menembus Harvard University. Dari tidur di jalan hingga diterima di kampus top dunia, Yani membuktikan bahwa mimpi tak mengenal batas.

Cerita Yani bukan sekadar inspiratif, tapi luar biasa. Ia pernah tidur di jalan selama 10 hari karena tak mampu membayar kontrakan. Namun, keterbatasan ekonomi tidak pernah mematahkan semangatnya. Berbekal tekad kuat, ia menyelesaikan studi S1 di Universitas Udayana, Bali, dan menemukan panggilan hidupnya di dunia pendidikan dan pemberdayaan pemuda desa.

Tak berhenti di situ, Yani mendirikan Leuweung Hub Foundation, gerakan pendidikan non-formal yang telah membantu lebih dari 287 pelajar desa meraih beasiswa. Ia juga memimpin program Duta Inisiatif Indonesia, yang telah menjangkau lebih dari 41.000 anak muda di 34 provinsi.

Tak hanya dikenal karena aksi sosialnya, Yani juga punya prestasi internasional. Ia sukses mengembangkan teh herbal Ecobestea, yang mengangkat potensi tanaman lokal Indonesia dan bahkan meraih medali perak di pameran inovasi internasional di Kroasia.

Saat kami menghubungi Yani lewat WhatsApp pada Rabu (16/4/2025) saat di bandara menjelang keberangkatannya ke Amerika Serikat, ia tak henti-hentinya mengungkapkan rasa syukur.

“Alhamdulillah saya merasa bersyukur banget, Pak, karena tidak disangka anak desa dari orang tua yang pedagang nasi goreng pun ternyata bisa menginjakkan kaki di kampus top dunia. Alhamdulillah, bersyukur sekali,” ucap Yani, tampak haru.

Tentang momen ketika ia menerima kabar diterima di Harvard, Yani mengungkapkan, “Ibu dan bapak serta keluarga saya di video call karena saat itu saya masih di Jakarta. Mereka sangat terharu.”

Yani juga berbagi pesan untuk anak-anak desa dan mereka yang merasa terbatas secara finansial. “Saya ingin anak desa dan anak-anak yang mungkin secara finansial tidak berkecukupan harus terus maju meraih mimpi. Keberhasilan itu untuk semua orang yang mau berjuang,” tegasnya.

Misi Yani tidak berhenti hanya pada kesuksesannya sendiri. Ia berkomitmen untuk terus membantu sesama. “Saya akan terus memberikan advokasi pendidikan yang setara dan membantu anak-anak desa untuk meraih pendidikan serta potensi tertinggi mereka,” tambahnya.

Kini, sebelum memulai kuliah S2 di Harvard pada Juni 2025, Yani lebih dulu akan mengikuti YSEALI Academic Fellowship Program di Northern Arizona University, AS, program bergengsi dari Kementerian Luar Negeri AS.

“Anak desa harus berani bermimpi besar. Garis takdir bisa diubah. Saya hanya ingin membuktikan bahwa semua orang bisa sukses jika mau berjuang,” ujar Yani menutup wawancara.

Kisah Muhamad Yani ini jadi pelajaran untuk kita, bukan hanya milik Pandeglang, tapi milik seluruh anak muda Indonesia yang percaya bahwa latar belakang bukanlah batas, melainkan pijakan untuk melompat lebih tinggi.

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network