SERANG, iNewsPandeglang.id – Pemerintah Provinsi Banten telah mengumumkan rencana ambisiusnya untuk melaksanakan Program Sekolah Gratis pada tahun ajaran 2025/2026. Program ini ditujukan untuk semua sekolah tingkat SMA/SMK, Sekolah Khusus (SKh), dan Madrasah Aliyah di Banten dengan anggaran sebesar Rp140 miliar.
Namun, muncul pertanyaan di kalangan masyarakat: Apakah anggaran ini cukup untuk menjamin pendidikan gratis yang berkualitas?
Wakil Gubernur Banten, A Dimyati Natakusumah, menegaskan bahwa pendidikan merupakan investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Banten. "SDM Banten harus menjadi generasi yang handal, unggul, hebat, dan berdaya saing," kata Dimyati saat menghadiri Kuliah Dhuha Ramadan di Masjid Bilal Perguruan Muhammadiyah, Kota Serang, Minggu (9/3/2024).
Namun, data menunjukkan tantangan besar yang dihadapi sektor pendidikan di Banten. Sebanyak 40 persen anak lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Dari 60 persen yang melanjutkan ke SMA, hanya 20 persen yang berhasil masuk perguruan tinggi.
Anggaran dan Kebutuhan Pendidikan Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Lukman, teknis pelaksanaan program ini adalah mengganti uang SPP siswa dengan pembayaran per triwulan. Uji coba akan dimulai pada kelas 10 sebagai bahan evaluasi.
Namun, dengan alokasi anggaran Rp140 miliar, muncul pertanyaan mengenai kecukupannya. Anggaran tersebut tidak hanya harus menutup biaya SPP, tetapi juga mendukung kebutuhan operasional sekolah, pengadaan fasilitas, serta memberikan bantuan kepada siswa kurang mampu.
Editor : Iskandar Nasution