LEBAK, iNewsPandeglang.id – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Lebak, Banten, mengakibatkan pergerakan tanah di Kampung Talaga, Desa Prabu Gantungan, Kecamatan Cileles. Kejadian ini menyebabkan kerusakan parah pada empat rumah warga, sehingga para penghuni terpaksa mengungsi ke rumah tetangga karena rumah mereka sudah tidak layak huni.
Pergerakan tanah yang terjadi pada Senin, 9 Desember 2024, sekitar pukul 09.00 WIB, merusak total sembilan rumah di desa tersebut. Lima rumah mengalami kerusakan ringan, sementara empat rumah lainnya rusak parah. Dinding rumah retak, lantai pecah, hingga dapur yang ambruk membuat rumah-rumah ini tidak bisa digunakan lagi.
Sanara, salah satu korban, mengungkapkan bahwa rumahnya sudah tiga kali mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah. “Rumah saya hampir roboh, jadi kami harus mengungsi ke rumah tetangga. Kejadian ini membuat kami sangat membutuhkan bantuan pemerintah,” kata Sanara saat ditemui, Rabu (11/12/2024).
Ia juga menambahkan bahwa biaya yang diperlukan untuk pindah rumah sangat besar, dan ia berharap ada perhatian dari pihak berwenang.
Kepala Desa Prabu Gantungan, Desi Kurniawati, mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya menangani permasalahan ini dengan mengajukan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Lebak. “Kami sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membantu para korban dan menangani masalah pergerakan tanah di desa ini,” jelasnya.
Desi juga menegaskan bahwa dukungan segera dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk meringankan beban para korban, terutama mereka yang rumahnya rusak parah.
Warga yang terdampak pergerakan tanah ini berharap ada solusi jangka panjang dari pemerintah untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Beberapa di antaranya meminta bantuan relokasi ke tempat yang lebih aman.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait