Mengenal Sosok Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Guru yang Mandi Lumpur Terobos Tanah Longsor

Eman
Perjuangan guru di tengah jalan berlumpur akibat longsor, mengingatkan kita akan pentingnya infrastruktur yang aman untuk pendidikan. Foto Tangkapan Layar video

LEBAK, iNewsPandeglang.id - Ira Siti Humairoh, guru di SDN 5 Cidikit, Bayah, Lebak, Banten  menjadi perbincangan setelah video dua rekannya terjatuh di jalan longsor viral di media sosial. Kejadian itu terjadi pada Senin, 12 November 2024, saat Ira pulang setelah mengajar.

Setelah mengajar di sekolah, Ira bersama dua rekannya, Nana dan Aris, memulai perjalanan pulang. Saat itu, hujan deras sejak siang hari membuat kondisi jalan yang mereka lewati semakin buruk.


Perjuangan para guru di Lebak, Banten: Mandi lumpur setelah sepeda motor tergelincir di jalan longsor. Sebuah kenyataan pahit bagi pengabdian di daerah terpencil. Foto Tangkapan Layar Video

Ira menceritakan. "Kami melewati beberapa titik longsor, dan di titik terakhir yang paling parah, kendaraan kami kesulitan melintasinya karena tanah yang lembek akibat hujan deras," ujar Ira saat ditemui di sekolah, Jumat (15/11/2024).

Di tengah perjalanan pulang, sepeda motor yang mereka tumpangi akhirnya tergelincir dan mereka terjatuh ke dalam lumpur yang tebal. Ira yang berada di belakang, langsung merekam kejadian tersebut dan video itu pun viral di media sosial. 

"Kondisi jalan sangat buruk, kami harus sangat berhati-hati saat melewati titik longsor,"  tambah Ira.


Jalan rusak dan berlumpur akibat longsor, tantangan berat yang dihadapi para guru di daerah terpencil seperti di Cidikit, Bayah, Lebak, Banten demi mengajar anak-anak. Foto iNews/Eman

Meski begitu, perempuan yang sudah enam tahun mengabdi ini dan kedua rekannya tetap semangat melanjutkan perjalanan meskipun berisiko. Sebagai seorang guru, Ira merasa bahwa perjalanan yang sulit dan berbahaya ini adalah bagian dari tanggung jawabnya untuk mengajar. 

"Sebagai guru, apapun risikonya, kami tetap berangkat dan pulang untuk mengajar anak-anak, meskipun harus melewati jalan yang berbahaya seperti ini," ujar Ira.

Pantauan wartawan di lokasi, adanya kekhawatiran terhadap keselamatan para siswa yang melewati jalan tersebut. Galian tanah yang terletak sekitar 30 hingga 50 meter dari sekolah terindikasi dapat membahayakan siswa yang melintas.

Meskipun kondisi jalan sangat berisiko, Ira tetap merasa bahwa tugasnya sebagai pendidik adalah yang utama. "Kami mengajar di daerah terpencil, dan perjalanan sulit seperti ini sudah menjadi bagian dari tugas kami. Pendidikan harus tetap berjalan," ujarnya.

Ira berharap agar pemerintah lebih memperhatikan kondisi jalan dan infrastruktur di sekitar sekolah. "Semoga jalan dan lingkungan sekolah lebih diperhatikan agar kami dan siswa bisa belajar dengan lebih aman," harap Ira.

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network