Menurut panitia, meskipun sebagian besar sopir angkot hanya memiliki penghasilan terbatas, mereka tetap menunjukkan kepedulian yang luar biasa. Setidaknya 300 anggota dari berbagai angkot di Banten dan daerah lainnya turut serta dalam kegiatan ini, yang digelar setiap tahun sebagai bentuk kepedulian sosial mereka.
"Meskipun kami hanya sopir angkot, kami tetap berusaha memberikan yang terbaik bagi sesama. Ini adalah bentuk rasa syukur dan kepedulian kami kepada anak-anak yatim dan masyarakat yang kurang mampu," ujar Udin, salah satu sopir angkot yang turut hadir dalam acara tersebut.
Tak hanya sopir angkot dari Pandeglang, peserta dari berbagai daerah seperti Bogor juga turut meramaikan acara ini. Meskipun jaraknya cukup jauh, antusiasme para peserta untuk bersilaturahmi dan berbagi sangat besar.
"Saya senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini. Selain bisa bersilaturahmi dengan teman-teman sopir angkot lainnya, saya juga bisa melihat langsung betapa pedulinya mereka terhadap masyarakat yang membutuhkan," kata Komeng, peserta asal Bogor.
Selain berbagi santunan, kegiatan ini juga memberikan dampak positif bagi kawasan wisata Pantai Carita. Pemilik usaha wisata di Carita berharap dengan adanya acara sosial ini, Pantai Carita akan semakin dikenal dan ramai dikunjungi wisatawan.
"Acara ini tidak hanya memberikan manfaat sosial, tetapi juga membantu mengenalkan Pantai Carita kepada lebih banyak orang. Kami berharap wisatawan akan semakin tertarik datang ke sini," ujar Udi, pemilik usaha wisata di Pantai Carita.
Meskipun sebagian sopir angkot tidak dapat hadir karena harus tetap bekerja, semangat mereka untuk berbagi tetap terlihat jelas. Aksi sosial ini mengingatkan kita bahwa kepedulian terhadap sesama tidak tergantung pada profesi atau penghasilan. Setiap orang, dengan apa adanya, dapat memberikan dampak positif bagi orang lain.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait