PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id – Sebuah duel antar pelajar di Kabupaten Pandeglang, Banten, membuat heboh jagat maya. Video berdurasi singkat yang memperlihatkan aksi baku hantam antara dua siswa SMP ini viral di media sosial, memicu reaksi keras dari masyarakat.
Yang membuat video ini makin mencengangkan adalah terlihatnya dua siswa lainnya yang berada di lokasi, menodongkan parang dan "pistol" ke arah lawan mereka, menciptakan suasana tegang dan penuh ketakutan.
Insiden mengejutkan ini terjadi pada Selasa, 5 November 2024, di lapangan sepak bola Kecamatan Cadasari yang biasanya ramai dengan aktivitas olahraga. Namun, hari itu, lapangan tersebut berubah menjadi arena perkelahian sengit yang disaksikan oleh sejumlah pelajar lainnya.
Dua siswa yang berseteru tampak tak gentar saling melayangkan pukulan, sementara teman-teman mereka tak hanya menonton, tetapi juga berani mengacungkan senjata tajam jenis parang, bahkan sebuah benda yang menyerupai pistol.
Menanggapi video yang beredar luas ini, Kanit PPA Satreskrim Polres Pandeglang, IPDA Robert Sangkala, menjelaskan bahwa pihaknya telah bergerak cepat. Beberapa siswa yang terlibat sudah diamankan untuk menjalani pemeriksaan intensif.
“Kami prioritaskan keselamatan pelajar lain di sekitar lokasi dan menindaklanjuti kasus ini dengan serius,” ujarnya, Kamis (7/11/2024).
Yang mengejutkan, setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, ternyata "pistol" yang digunakan dalam aksi tersebut hanyalah korek api berbentuk senjata api. Namun, meskipun senjata tersebut bukan asli, aksi intimidasi yang dilakukan sudah cukup menciptakan ketegangan luar biasa di lokasi kejadian.
Para pelajar yang terlibat dalam duel di Pandeglang diamankan polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Aksi mereka yang membawa senjata tajam viral di media sosial. (Foto : iNews/Iskandar Nasution)
IPDA Robert menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan pembinaan serius kepada siswa-siswa yang terlibat untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. "Ini adalah pelajaran bagi kita semua, khususnya para siswa, agar menyadari bahaya dari aksi seperti ini, meskipun hanya untuk 'gaya' atau sekadar menakut-nakuti," katanya tegas
Kejadian ini kini menjadi peringatan bagi orang tua, guru, dan masyarakat untuk memperhatikan perilaku remaja di lingkungan sekolah dan mendidik mereka agar menjauhi tindakan kekerasan.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait