"Kami sudah cukup sabar, tetapi setiap hari kecelakaan terjadi. Banyak warga yang menjadi korban, baik itu pejalan kaki, pengendara sepeda motor, bahkan anak-anak sekolah. Kami ingin pemerintah mendengarkan suara kami," kata Jalaludin.
Warga setempat meminta agar aparat Pemerintah Kabupaten Tangerang segera menegakkan Peraturan Bupati terkait jam operasional truk tanah atau mengambil tindakan tegas untuk menghentikan kegiatan operasional truk tanah di luar jam yang ditentukan. Masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan mengancam keselamatan warga yang sedang beraktivitas di jalan raya.
Di sisi lain, aparat kepolisian yang berada di lokasi berusaha meredakan amukan massa dengan cara mengamankan situasi. Namun, lemparan batu yang dilakukan warga membuat bentrokan semakin memanas, hingga petugas harus mengambil langkah-langkah untuk membubarkan massa.
Bentrokan ini mengundang perhatian banyak pihak. Warga menuntut kejelasan dan ketegasan pemerintah daerah untuk mengatasi masalah ini agar tidak ada lagi korban jiwa yang berjatuhan akibat kecelakaan truk tanah yang sudah berlangsung lama. Pihak kepolisian juga berjanji akan melakukan investigasi lebih lanjut terkait pelanggaran operasional truk tanah dan memperketat pengawasan di jalan raya
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait