JAKARTA, iNewsPandeglang.id – Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat, memulai perjalanan berliku menuju Gedung Putih untuk kedua kalinya dalam Pemilu 2024. Setelah menjabat sebagai presiden ke-45 dan meninggalkan jabatan pada 2021, Trump tidak hanya kembali mencalonkan diri sebagai kandidat dari Partai Republik, tetapi juga menghadapi tantangan besar dari aspek politik, hukum, sosial, hingga keamanan pribadi.
Nama Trump tetap mendominasi pemberitaan, baik di dalam maupun luar AS. Di satu sisi, dia masih memiliki basis pendukung yang kuat, terutama dari kalangan konservatif yang memandangnya sebagai pembela nilai-nilai Amerika. Namun, di sisi lain, Trump terus dikelilingi oleh kontroversi terkait peranannya dalam kerusuhan Capitol pada 2021 dan sejumlah investigasi hukum.
Donald Trump merayakan kemenangannya dalam Pemilu AS 2024, mengukuhkan kembali posisinya di Gedung Putih setelah melewati perjalanan kampanye yang penuh tantangan. (Foto : X/@alx)
Kampanyenya kali ini kembali mengusung slogan "Make America Great Again" yang populer sejak 2016, dan ia menghidupkan kembali narasi tentang ketidakadilan dalam sistem pemilu sebagai tema utama kampanyenya.
Tantangan Hukum yang Menambah Tekanan Kampanye
Berbeda dari kampanye sebelumnya, kali ini Trump menghadapi berbagai tuntutan hukum yang menambah tekanan pada kampanyenya. Trump menghadapi dugaan penipuan, penyalahgunaan wewenang, dan upaya membalikkan hasil Pemilu 2020. Selain itu, penyelidikan mengenai dokumen rahasia yang dibawa Trump setelah meninggalkan Gedung Putih masih berlangsung.
Meski tantangan hukum ini berpotensi mengganggu fokus kampanye, Trump berhasil menggunakan situasi tersebut untuk membangun citra sebagai korban "pemburuan politik," yang justru memperkuat loyalitas pendukungnya.
Insiden Penembakan yang Meningkatkan Ketegangan
Di tengah kampanye yang intens, Trump menjadi korban percobaan penembakan saat mengunjungi salah satu kota dalam rangkaian kampanyenya. Meskipun tidak mengalami luka serius, insiden ini menarik perhatian publik dan meningkatkan isu keamanan dalam kampanyenya. Kejadian ini memberi Trump kesempatan untuk mengangkat narasi ancaman terhadap kebebasan berbicara dan proses demokrasi yang semakin terpolarisasi. Insiden ini ia pandang sebagai bukti meningkatnya tekanan terhadap politik konservatif di Amerika.
Persaingan Ketat dengan Kamala Harris
Dalam pemilu ini, Trump menghadapi persaingan sengit dengan Kamala Harris, Wakil Presiden petahana dan kandidat Partai Demokrat. Harris memiliki daya tarik politik yang kuat, terutama di kalangan progresif dan independen yang menginginkan perubahan dari kepemimpinan Trump sebelumnya. Di tengah konteks ini, Trump berupaya merebut kembali suara konservatif dan independen dengan mengkritik kebijakan Demokrat yang ia klaim tidak sejalan dengan nilai-nilai Amerika.
Akhirnya, Kemenangan yang Dinantikan
Setelah perjalanan panjang penuh dinamika, Trump akhirnya berhasil mencapai kemenangan. Berdasarkan proyeksi Fox News pada 6 November 2024, Trump memenangkan Pemilu AS 2024 dengan meraih 277 suara elektoral, melebihi ambang batas kemenangan. Trump mengalahkan Harris dengan unggul di negara-negara bagian krusial seperti Pennsylvania, Texas, Michigan, Wisconsin, dan Georgia. Di Pennsylvania, Trump meraih 51,25% suara, sementara Harris mendapatkan 47,8%. Di Michigan, Trump juga memimpin dengan 52,26% suara.
“Vox Populi, Vox Dei! Suara rakyat adalah suara Tuhan! Amerika telah memilih pemimpin yang sejati. Bersiaplah untuk melihat Amerika bangkit kembali di bawah kepemimpinan Trump!” tulis akun @alx di platform X pada Rabu (6/11/2024), menunjukkan dukungan dan keyakinan mereka akan masa depan Amerika di bawah kepemimpinan Trump.
Meski media lain telah mengonfirmasi proyeksi kemenangan ini, hasil resmi dari Electoral College baru akan diumumkan pada 19 Desember, dan pemenangnya akan diratifikasi oleh Kongres AS pada 6 Januari 2025. Kemenangan ini menandakan kembalinya Trump ke Gedung Putih sebagai presiden ke-47, sebuah pencapaian luar biasa setelah serangkaian tantangan yang ia hadapi.
Kemenangan Donald Trump dalam Pemilu 2024 merupakan puncak dari perjalanan politik yang penuh rintangan, dari kontroversi hukum hingga ancaman terhadap keamanan pribadi. Dengan dukungan yang tetap solid dari basis pendukungnya, Trump sekali lagi berhasil memenangkan hati pemilih Amerika dan membuktikan ketangguhannya di dunia politik AS.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait