JAKARTA, iNewsPandeglang.id – Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto membuat gebrakan di awal masa pemerintahannya dengan memilih Lembah Tidar di Magelang sebagai lokasi retreat bagi calon menterinya. Pilihan lokasi ini bukan tanpa alasan, Lembah Tidar, yang dikenal sebagai "Pakuning Tanah Jowo," memiliki nilai historis dan spiritual yang mendalam, menjadikannya tempat simbolik bagi pembekalan para pemimpin negara.
Lembah Tidar tidak hanya merupakan kawasan bersejarah bagi pendidikan militer Indonesia, tetapi juga dianggap sebagai pusat penyeimbang Pulau Jawa. Terletak di kaki Gunung Tidar, tempat ini memiliki peran penting sejak kemerdekaan, ketika masyarakat Magelang mengibarkan Bendera Merah Putih di puncak gunung tersebut pada 25 September 1945.
Gunung Tidar di Magelang: Landmark bersejarah yang kaya akan nilai spiritual dan sejarah, menjadi tempat retreat bagi para menteri Kabinet Merah Putih. Foto Instagram
Dalam pernyataannya di iNews TV, Prabowo menegaskan, "Di sini, para taruna dilatih untuk menjadi kesatria yang siap membela bangsa dan negara. Saya ingin para menteri memahami dan merasakan apa yang diperlukan untuk menjadi pejuang sejati demi kepentingan rakyat," ujarnya, Sabtu (26/10/2024).
Pilihan lokasi retreat di Lembah Tidar ini menuai berbagai reaksi. Sebagian pihak menyambut baik langkah Prabowo yang dianggap menantang norma, sementara lainnya mempertanyakan keputusan tersebut.
Namun, banyak yang sepakat bahwa tempat ini memiliki makna simbolis yang kuat, mengingat Gunung Tidar diyakini sebagai lokasi sakral yang memberikan semangat dan kekuatan mental bagi para menteri.
Sejarah panjang perjuangan melawan penjajah yang terukir di Lembah Tidar menambah bobot makna dari retreat ini. Mengingat kembali pengorbanan dan kesetiaan yang ditunjukkan oleh prajurit di tempat ini, Prabowo berharap bahwa para menterinya akan mendapatkan pelajaran berharga untuk menghadapi tantangan pemerintahan ke depan.
Dengan memilih Lembah Tidar sebagai tempat retreat, Prabowo ingin memastikan bahwa Kabinet Merah Putih (KMP) tidak hanya dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga dengan ketahanan spiritual dan mental yang diperlukan untuk memimpin bangsa. Retreat ini diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat bagi para menteri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka demi kepentingan rakyat Indonesia.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait
