BANTEN, iNewsPandeglang.id - Debat Pilkada di berbagai daerah telah menggebrak perhatian publik, namun di Banten, suasana memanas bagaikan bara api saat kedua calon saling lempar sindiran tajam. Debat perdana Pilkada Banten 2024 yang digelar pada Rabu (16/10/2024) malam berlangsung dalam suasana yang dipenuhi ketegangan, di mana setiap kata menjadi senjata.
Calon wakil gubernur nomor urut dua, Dimyati Natakusumah, tak ragu mengkritik praktik monopoli dalam pembangunan di Banten. Dengan nada penuh semangat, ia mengungkapkan, "Kalau pengadaan sudah kongkalingkong, pemenangnya dia lagi, dia lagi. Inilah yang terjadi, monopoli yang merugikan rakyat!," ujar Dimyati.
Sindiran tajam tersebut langsung memicu reaksi keras dari lawan politiknya. Menanggapi pernyataan tersebut, calon wakil gubernur nomor urut satu, Ade Sumardi, dengan percaya diri menekankan pentingnya transparansi anggaran.
Ia menegaskan, "Transparansi jangan hanya menjadi slogan politik. APBD harus bisa diakses oleh semua rakyat, ada di warung kopi, di pos ronda. Rakyat harus tahu!," kata Ade.
Suasana debat semakin memanas saat kedua calon beradu argumen, sementara penonton tidak henti-hentinya bersorak sorai, merespons setiap pernyataan dengan antusias.
Debat Perdana Pilkada Banten kali ini mengusung tema "Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dan Akselerasi Pembangunan Berkeadilan di Provinsi Banten." Dalam ajang ini, para calon tidak hanya menunjukkan komitmen, tetapi juga keberanian untuk menghadapi isu-isu krusial yang dihadapi masyarakat.
Debat kedua dijadwalkan berlangsung pada tanggal 6 November 2024. Masyarakat Banten menantikan lebih banyak diskusi mendalam dan perdebatan yang lebih sengit mengenai visi dan misi calon pemimpin mereka untuk masa depan yang lebih baik.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait