Yadi, warga Kampung Cibahbul, Rangkasbitung, meninggalkan seorang istri dan tiga anak. Sebelum insiden, ia sedang dalam proses pemberkasan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan rekan-rekannya.
Insiden ini terjadi saat demonstrasi yang berlangsung ricuh, di mana massa PMPL menolak penunjukan Ketua DPRD Lebak yang dianggap tidak sesuai dengan rekomendasi DPC PDI Perjuangan. Yadi, yang bertugas mengamankan jalannya aksi, tewas setelah tertimpa pagar yang roboh akibat desakan massa.
Tragedi ini kemudian disebut sebagai "September Hitam" karena meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Lebak.
Kepala Satpol PP Lebak, Dartim, berharap pihak kepolisian segera melanjutkan proses hukum terkait insiden ini. Masyarakat berharap agar keamanan ditingkatkan dalam menghadapi aksi unjuk rasa di masa depan.
Dartim juga mengimbau massa untuk menyampaikan aspirasi secara damai dan tanpa tindakan kekerasan. Penyelidikan atas insiden tersebut masih berlangsung, dan pihak berwenang mengingatkan pentingnya ketenangan dalam menyampaikan pendapat.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait