Dzikir Saman Pandeglang: Tradisi Religius yang Lestari Sejak Proklamasi Kemerdekaan RI

Iskandar Nasution
Dzikir Saman, tradisi religius Pandeglang yang sudah ada sejak Proklamasi RI, tetap lestari hingga kini, menghadapi tantangan modernisasi dengan komitmen masyarakat. Foto iNews/Iskandar Nasution

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id Dzikir Saman, kesenian tradisional dari Pandeglang, Banten, telah eksis sejak Proklamasi Kemerdekaan RI pada tahun 1945. Tradisi ini menggabungkan gerak tari dan syair religius yang mengagungkan Asma Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, terus bertahan hingga kini sebagai simbol budaya dan spiritual masyarakat Pandeglang.

Kesenian ini dipertahankan oleh generasi kelima warga Kampung Susukan, Desa Sukarame, Kecamatan Carita. Mereka kerap diundang untuk tampil di berbagai acara, mulai dari perayaan Maulid Nabi hingga kunjungan pejabat daerah dan acara kenegaraan. Salah satu bagian yang paling dinanti dalam pertunjukan ini adalah Asroqol, di mana vokal berlengking (beluk) melantunkan syair-syair penuh pujian, memukau para penonton.

Sejak masa kemerdekaan,  Dzikir Samantelah menjadi tradisi yang diwariskan secara turun-temurun. Para pemainnya adalah buruh dan nelayan yang dengan gigih menjaga kelestarian budaya ini. "Ini adalah warisan leluhur, dan kami bangga bisa melestarikannya hingga generasi kelima," ujar Junaidi, ketua kelompok Dzikir Saman di Desa Sukarame saat ditemui pada Jumat (27/9/2024).

Endang Trisna, Kepala Desa Sukarame, menjelaskan bahwa Dzikir Saman bukan hanya seni budaya, tetapi juga identitas masyarakat setempat. Tradisi ini menjadi kebanggaan warga desa, dan sering kali menjadi acuan bagi desa-desa lain untuk menjaga kelestarian budaya lokal.

Di era modernisasi ini, *Dzikir Saman* menghadapi tantangan besar untuk bertahan. Namun, dengan komitmen kuat dari masyarakat, khususnya generasi muda, kesenian ini tetap hidup. Para pemain berharap pemerintah dan pihak terkait memberikan dukungan untuk menjaga agar tradisi ini terus berkembang dan dikenal lebih luas.

Dzikir Saman bukan sekadar kesenian, tetapi juga sarana untuk menjaga hubungan sosial dan memperkuat spiritualitas masyarakat Pandeglang. Sebagai warisan budaya yang sudah ada sejak masa kemerdekaan, tradisi ini diharapkan akan tetap hidup dan lestari, terus diwariskan kepada generasi mendatang.

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network