PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Seorang pria lanjut usia (Lansia) di Pandeglang, Banten, terpaksa tinggal di gubug reot dengan sejumlah penyakit yang ia derita. Kondisi kakinya yang membusuk membuatnya tidak dapat berjalan.
Lansia sakit tidak bisa berobat. Foto iNews/Iskandar Nasution
Ironisnya, pria tersebut tinggal sendirian karena anak-anaknya sudah memiliki keluarga masing-masing.
Adalah Karya, pria berusia 92 tahun ini tinggal seorang diri di sebuah gubug reot di Kampung Babakan Kayun, Desa Karyasari, Kecamatan Sukaresmi, Pandeglang, Banten. Di usia senjanya, ia mengidap berbagai macam penyakit.
Namun, kondisi rumah yang pengap dan berbagai macam penyakitnya tidak mendapatkan pengobatan yang maksimal. Saat ini, Karya mengidap penyakit aneh, seperti benjolan hitam di seluruh tubuh dan kakinya mengalami pembusukan.
Meski penyakitnya semakin parah, ia mengaku belum mendapatkan pengobatan medis yang memadai. Ia hanya mampu berobat ke para mantri kampung karena keterbatasan finansial.
Akibatnya, ia hanya bisa pasrah menunggu anak-anaknya memberikan makanan setiap harinya.
Menurut Karya, ia tinggal di gubug tersebut sudah lama karena mengenang masa-masa bersama istrinya. "Untuk makan sehari-hari, saya mendapatkan bantuan dari anak-anak yang mengantarkannya setiap hari," ujarnya saat ditemui belum lama ini.
Sementara Enay, sang anak korban menyebut bahwa sejak istri Karya meninggal dunia empat bulan lalu, ia sering ke rumah ayahnya untuk memberi makan dan merawatnya. Namun, ia tidak dapat berlama-lama di sana karena memiliki keluarga di wilayah lain.
"Jika ayah sakit, saya hanya bisa mendekapnya tanpa bisa membawanya ke rumah sakit karena keterbatasan keuangan," ujarnya.
Dia menambahkan, bahwa jika ayahnya mengalami luka di kaki kirinya yang diduga akibat tertusuk benda tajam, dan karena tidak diobati, luka tersebut akhirnya membusuk dan semakin melebar.
Keluarga berharap adanya bantuan dari pihak manapun karena belum ada yang mau membantu membiayai pengobatan.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait