LEBAK, iNewsPandeglang.id - Kisah warga yang jatuh ke sungai setelah jembatan gantung putus di Banuarsari, Lebak, Banten memang sangat mengharukan dan menggugah. Kejadian tersebut pasti meninggalkan trauma yang mendalam bagi para korban dan juga masyarakat setempat.
Mereka sedang berjalan-jalan atau menyeberang jembatan, tidak menyadari bahwa jembatan yang mereka lewati sudah dalam kondisi yang sangat berbahaya. Pada Rabu (10/4/2024) usai menunaikan salat id, ketika jembatan tiba-tiba putus, mereka langsung terjatuh ke dalam sungai yang berada di bawahnya.
Beberapa korban berhasil bertahan di atas jembatan yang rusak, sementara yang lain terjatuh ke dalam air. Ketinggian jembatan sekitar 15 meter dengan panjang 85 meter juga kedalaman sungai membuat situasi semakin sulit dan membahayakan.
Para korban, termasuk Sinta Puspitasari, merasakan momen yang mencekam dan penuh ketakutan saat mereka menyadari bahwa mereka terjebak dalam situasi yang berbahaya. Sinta Puspitasari asal Kalimantan yang berlebaran di Banjarsari, Lebak ini. " Saat momen tersebut terjadi, rasanya saya bisa membayangkan betapa mendebarkan dan mengerikannya situasi itu. Rasa takut dan kepanikan pasti melanda saat sayamenyadari bahwa jembatan putus dan jatuh ke dalam air," ucapnya Jumat (12/4/2024).
Pengalaman trauma semacam itu memang sulit untuk dilupakan, terutama karena merupakan momen yang seharusnya penuh kebahagiaan bersama keluarga di kampung halaman.
Warga lainnya, Annida mengatakan, saat kejadian jembatan ambruk terjadi, dia sedang menyeberang jalan sambil membuat video untuk membuat momen yang spesial, karena momen tersebut hanya terjadi sekali setahun. "Saya tidak menyadari bahwa jembatannya akan ambruk begitu saja tanpa ada tanda-tanda atau suara sebelumnya. Ketika kejadian terjadi, saya tidak merasakan apa-apa, langsung saja jembatan putus dan saya jatuh ke dalam air," katanya.
Ada sekitar 15 orang yang sedang berada di jembatan saat itu. Dari jumlah tersebut, 10 orang jatuh ke bawah, 3 orang menggantung, dan 2 orang masih berada di jembatan tanpa jatuh. Ketinggian jembatan dari permukaan air sekitar 15 meter, dan ada bagian air yang dalam dan yang tidak.
"Secara keseluruhan, luka-luka yang dialami korban tidak terlalu parah. Hanya satu orang yang mengalami luka yang cukup serius, sedangkan yang lain hanya mengalami memar atau luka ringan," ujarnya.
Setelah kejadian tragis tersebut, penting bagi pemerintah setempat untuk segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jembatan yang rusak dan memastikan keselamatan warga. "Kami berharap agar pemerintah dapat bertindak lebih serius dalam memeriksa dan memperbaiki infrastruktur yang ada untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan," tuturnya.
Camat Banjarsari, Mahfud Basyir mengatakan, terkait kondisi jembatan yang ambruk di Kecamatan Banjarsari, pihaknya mohon maaf atas kejadian yang menimpa masyarakat ini.
Menurut informasi yang disampaikan, jembatan tersebut belum pernah mendapatkan pembangunan atau perbaikan dari pemerintah, meskipun sudah beberapa kali dikunjungi oleh pejabat terkait termasuk oleh Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi pada tahun 2019 yang saat ini sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.
Jembatan tersebut merupakan jembatan yang sangat penting bagi masyarakat setempat, terutama dalam menghubungkan antara kampung-kampung di sekitar area tersebut. "Dengan kejadian ini, kita semua berharap agar pemerintah dapat segera mengambil langkah untuk memperbaiki jembatan tersebut demi keselamatan warga, untuk korban jiwa tidak ada hanya luka-luka sudah diobati" katanya.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait