LEBAK, iNewsPandeglang.id - Seorang anak perempuan bernama Nadya Aisha (11) siswi kelas 5 SDN Bayah Barat 1, Kecamatan Bayah, Lebak, Banten harus menjaga ibu yang sakit keras dan dia harus mengurusi adiknya berusia 3 tahun. Meski harus merawat ibunya, semangat dan keberanian gadis yatim ini patut diapresiasi.
Ibunya, Yanti Sumaryati terbaring sakit akibat penyakit komplikasi yang dideritanya ini sudah lama. Nadya Aisha, yang kehilangan ayahnya dan harus merawat ibu serta adiknya, Alea Rianti Almahira menunjukkan ketabahan dan tanggung jawab di usianya yang masih belia. Merawat ibu dan adik, serta memasak setelah pulang sekolah, merupakan tanggung jawab besar yang diemban oleh gadis yatim ini.
Dari Kiri : Nadya Aisha (11) siswi kelas 5 SDN Bayah Barat 1, Kecamatan Bayah, Lebak, Banten yang terpaksa harus menjaga ibu yang sakit keras dan dia harus mengurusi adiknya berusia 3 tahun, meski harus tetap sekolah. Foto dok. iNewsPandeglang.id
Aisya merasakan kesedihan saat melihat ibunya sakit dan harus mengurusinya sebelum berangkat sekolah. Meskipun memiliki tanggung jawab tambahan setelah pulang sekolah, Aisya masih sangat ingin terus sekolah hingga tinggi.
"Sedih, soalnya kan saya harus berangkat sekolah, aisya harus ngurusin mama dulu, ngasih makan, ngasih obat, baru ke sekolah. Usai sekolah memasak, terus ngasih makan siang, ngasih obat waktu siang, terus beresin rumah kalau sempat," ucapnya saat ditemui di rumahnya Senin (15/1/2024).
Harapannya adalah agar ibunya dapat sembuh dan mereka bisa berkumpul lagi bersama keluarga. Aisya tampak memiliki semangat dan harapan yang besar untuk masa depannya. "Pengen sekolah sampai tinggi. Semoga mama cepat sembuh dan bisa kumpul lagi bareng-bareng sama keluarga," katanya penuh harap.
Sementara Virgiana Putri, teman sokolahnya menuturkan tentang Nadya Aisha, yang dinilainya sebagai sosok ceria, mudah bergaul, pintar, dan rajin. "Semoga Aisha dapat terus sekolah dan tetap hadir di tengah-tengah kita," ucapnya saat ditemui di SDN Bayah Barat 1.
Siti Solihah, wali kelas Aisha, menjelaskan bahwa Aisha adalah anak yang ceria, mudah bergaul, rajin, sopan, dan berprestasi di sekolah. Aisha juga aktif dan biasa menduduki peringkat satu atau dua.
Siti Solihah menyampaikan bahwa dia baru mengetahui situasi Aisha terkait ibunya yang sakit. Mereka sempat memberikan teguran kepada Aisha karena beberapa hari tidak sekolah, namun ternyata Aisha sedang mengurus ibunya yang sakit selama periode tersebut.
Siti Solihah juga menyebut bahwa mereka telah datang ke rumah Aisha dan memastikan bahwa ibunya memang sedang sakit. "Saat itu sempat beberapa hari tidak sekolah dan pernah kita tegur alasannya sering ngurusin adik sama ibunya yang lagi sakit. Ya, selama satu hari, kami datang ke rumahnya, ternyata benar, ibunya sakit," ujar Siti Solihah.
Siti Solihah menyampaikan harapannya untuk Aisha, yang menginginkan agar Aisha dapat kembali seperti biasa, tetap bersekolah, memiliki masa depan, dan kisah-kisah yang indah. Siti Solihah berharap ada bantuan agar Aisha dapat tetap bersekolah, dan dari pihak sekolah akan memberikan kelonggaran untuk proses belajarnya.
"Aisha harus tetap sekolah jangan sampai putus, kami harap ada yang bantu Aisha biar punya masa depan. Kalau dari sekolah, kami bisa memberikan kelonggaran untuk belajar, kami sudah memberikan kepada Aisha, silahkan urus ibu dan adiknya dahulu untuk selama ini saja, selama ibunya tidak ada yang ngurus," pungkasnya.
Dari Kisah Nadya Aisha (11) dari SDN Bayah Barat 1, Lebak, Banten, kita bisa belajar kesadaran akan kekuatan dan ketangguhan anak-anak di tengah cobaan kehidupan, sementara dukungan dari sekolah dan teman-teman memberikan sinar harapan untuk masa depan. Semoga kisah ini memotivasi dan membawa kesadaran akan kebutuhan dukungan bagi anak-anak yang berjuang dalam situasi sulit!
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait
