Viral di Medsos, Emak-Emak hendak Kondangan Tarik Pikap Akibat Jalan Rusak

Jefli Oktari
Emak-Emak hendak Kondangan Tarik Pikap Akibat Jalan Rusak. Foto Tangkapan Layar

SOLSEL, iNewsPandeglang.id - Video aksi emak-emak menarik pikap karena jalan rusak viral di media sosial saat hendak kondangan. Peristiwa ini tentu dampak langsung dari infrastruktur yang kurang baik. 

Infromasi diperoleh, emak-emak itu hendak pergi kondangan kekeluarga. Namun, lantaran jalan tanah menanjak dan menurun pikap tak bisa melaju. Diketahui video itu diambil di Nagari Lubuk Ulang Aling, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Sumatera Barat (Sumbar).

Keluhan warga di Nagari Lubuk Ulang Aling, Kecamatan Sangir Batang Hari, Solsel, terkait akses jalan yang memprihatinkan menyoroti urgensi pembenahan infrastruktur untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. 

"Kami harus lewati jalan tanah nan menanjak dan menurun karena memang itu satu-satunya akses transportasi darat. Pernah juga adik saya melahirkan di jalan itu namun akhirnya nyawa anaknya tidak bisa diselamatkan," kata warga Jorong Koto Ranah, Cut Malahayati, Jumat (15/12/2023).

Kata dia, ada ribuan warga dari berbagai kampung Koto Ranah, Pulau Panjang, Batu Gajah, Tanah Galo, Batu Lauang dan Pulau Karam yang melewati jalan tersebut. Karena itu,  pembenahan jalan tersebut menjadi semakin penting untuk mendukung mobilitas dan kesejahteraan seluruh masyarakat.

"Kita lewati jalan tanah tersebut sekitar 8 km menuju pusat pemerintahan nagari yang ada di Kampung Baru tapi di sana jalan sudah aspal," ujarnya.

Kejadian ketika ibu-ibu menarik mobil pikup tersebut pada Selasa (12/12/2023) ketika akan pergi kondangan bahwa kondisi jalan yang rusak bukan hanya menjadi kendala sehari-hari namun juga dapat mempengaruhi acara penting dalam kehidupan masyarakat. Ini semakin memperjelas urgensi perbaikan infrastruktur jalan.

"Mobil yang bawa emak-emak itu kandas karena jalan tanah becek. Apalah daya emak-emak menarik mobil itu, akhirnya mereka tidak jadi pergi dan balik pulang lagi," ujarnya.

Cut Malahayati mengatakan bahwa ada akses lain dengan Tempek (perahu mesin tempel). Namun akses itu tidak bisa digunakan saat debit sungai naik ketika musim hujan. Bahkan apabila cuaca panas, air sungai menyusut, Tempek kandas di aliran sungai Batang Hari.

Dia pun  berharap adanya perhatian dari pemerintah untuk memperbaiki akses jalan di nagari Lubuk Ulang Aling tersebut.

"Bantu kami. Hanya itu harapan kami mewakili ribuan warga lainnya agar transportasi ke kampung kami bisa lancar," katanya.

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network