LEBAK, iNewsPandeglang.id - Seorang pria bernama Arma kini hanya bisa duduk berada di atas pembaringan. Aktivitasnya terbatas karena salah satu kakinya membusuk dengan luka dan menghitam usai digigit ular beberapa waktu lalu.
Mendengar kondisi Arma warga Desa Citorek Tengah, Kecamatan Cibeber, Lebak, Banten ini memprihatinkan. Kabar Arma ini disampaikan dalam unggahan video di kanal youtube NGEJELAJAH PILEMBURAN beberapa waktu belakangan ini. Kakinya tampak hitam mulai dari telapak kaki hingga nyaris ke lutut.
Jeni, istri korban tampak menangis melihat suaminya yang kesakitan setiap hari, dan hanya bisa pasrah dan berharap bantuan dari para dermawan. "Dasarmah jalema susah salaki doang kitu (Sudahmah orang susah suami saya seperti itu),"ucap Jeni ibu beranak dua ini sambil menangis di video tersebut.
Keluarga mengaku sudah dibawa kemana-mana ke rumah sakit, namun hingga kini belum juga sembuh. Situasinya sepertinya sangat sulit, keluarga Arma berharap mendapatkan dukungan dan perhatian yang lebih agar segera pulih dari luka gigitan ularnya.
Dihubungi kerabat korban, Siti Fauziah mengatakan, korban digigit ular kejadiannya sudah dua bulan lebih. Kronologi awal peristiwa menyayat hati ini, kala itu Arma pergi ke sawah sedang jalan menginjak ular.
"Iya, jadi saat itu Mang Arma lagi ke sawah di jalan terus kakinya menginjak ular, dia belum sempat apa-apa karena gak sadar kalau yang dia injak itu ular," katanya saat dihubungi, Sabtu (9/12/2023).
Siti melanjutkan, usai menginjak ular terus melanjutkan pekerjaan, sebab tidak menyadari dan lama kelamaan kakinya berat dan membiru. Akhirnya pria yang bekerja sebagai tukang kuli panggul ini merasakan sakit akibat digigit ular berbisa.
Menurut Siti, korban sempat dibawa ke puskesmas dan diirujuk ke RSUD Adjidarmo, menurut keterangan dokter kakinya harus diamputasi, namun keluarga menolak. "Terus dibawa pulang dan akhirnya seperti itu kakinya," tuturnya.
"Harapannya yang pasti ingin sembuh kasian istrinya pedagang kecil yang suka narik dulu karena gak ada modal. Kasihan lihat lukanya korban juga makin parah begitu," ucapnya.
Semoga ada bantuan dan perhatian yang memadai untuk membantu mereka melewati kesulitan ini. Kiranya dukungan dari pemerintah maupun para dermawam dapat memberikan kekuatan bagi keluarganya dalam menghadapi situasi ini.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Desa Citorek Tengah, Ajat Sudrajat membenarkan peristiwa ini. Pihaknya mengaku sudah dari awal berupaya membantu korban, dan karena jalan satu-satunya salah satu kaki korban harus diamputasi, namun keluarga belum bersedia.
"Betul, sudah 2 bulan lebih. Kita sejak di RS sudah mengupayakan, menurut dokter harus diamputasi, namun keluarga menolak belum bersedia. Kami juga sangat prihatin karena makin lama makin menyebar. Semoga nanti keluarga bisa faham dan dapat mengikuti saran dokter, karena ini jalan satu-satunya," kata Ajat saat dihubungi.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait