PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Kondisi gedung dan sarana prasarana UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang sangat tidak layak dan memprihatinkan. Tempat pelatihan bagi warga untuk mendapatkan kemampuan produktif itu justeru terbengkalai dan rawan ambruk.
Apalagi pada kenyataanya, bangunan di wilayah tersebut merupakan bangunan tua yang sudah lama tidak mendapat sentuhan renovasi.
Pantauan di lokasi, bangunan minim perawatan. Terlihat beberapa bagian bangunan seperti ruang workshop sudah rusak, bahkan kerusakan cukup parah. Atapnya bocor, plafon rusak, kaca jendela pecah, dan kusen pintu telah rapuh karena usia bangunan yang sudah tua dengan cat sudah pudar dan tua.
Gedung BLK di Pandeglang Rusak dan Terbengkalai Rawan Ambruk. Foto iNews/Iskandar Nasution
Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja (UPT BLK) Pandeglang, Dedi Irawan mengatakan, bangunan ini sudah berdiri sejak tahun 1986 dan kini sudak tak layak digunakan lagi. Beberapa bagian bangunan workshop mengalami kerusakan serius, banyak bagian atap sudah berlubang. Dia mengaku khawatir dengan bangunan yang belum tersentuh renovasi ini.
Dedi berujar, masalah semakin diperparah apabila saat terjadi hujan yang menyebabkan kebocoran akibat atap yang sudah rusak. Hal ini kata Dedi, bisa membahayakan keselamatan jika orang sedang berada di ruangan tersebut. Bukan tak mungkin meskipun saat ini belum ada kejadian buruk, namun harus tetap diwaspadai.
Jika terjadi hujan ungkap Dedi, mengharuskan peserta pelatihan atau belajar di BLK Pandeglang untuk mengungsi ke ruangan lain akibat kondisi workshop yang sangat rusak.
"Kerusakan terutama berfokus pada atap, jendela, dan kusen-kusennya. Saat hujan, banjir hampir pasti terjadi di beberapa ruangan dengan genangan air setinggi setengah sentimeter," ucapnya, Kamis (19/10/2023).
Gedung BLK di Pandeglang Terbengkalai, Rawan Ambruk. Foto iNews/Iskandar Nasution
Dedi mengaku, pihaknya telah berupaya mengajukan permohonan kepada pemerintah daerah untuk merestorasi bangunan tersebut, namun hingga saat ini belum terealisasi.
"Kami telah mengusulkan ini kepada PUPR dan mereka sudah melakukan survei pada 2022, namun sayang hingga kini kami masih menunggu tindak lanjutnya," tuturnya.
Dedi pun berharap dengan kondisi bangunan BLK Pandeglang yang memprihatinkan ini mengalami kerusakan parah agar segera ditindaklanjuti pihak berwenang.
"Kami berharap segera mendapatkan perhatian serius baik dari pemerintah daerah Provinsi Banten ataupun pemerintah pusat," katanya penuh harap.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait