Usai Jadi Korban Pembacokan di Malaysia, TKI Lebak Diduga Lakukan Pemerasan terhadap Keluarga Pelaku
JOHOR BAHRU, iNewsPandeglang.id - Keluarga terduga pelaku, kasus pembacokan TKI asal Lebak mengaku jadi korban pemerasan atas nama korban. Hal ini terungkap dalam penelusuran iNews.id di kampung halaman pelaku maupun korban yang sama-sama berasal dari Desa Pondokpanjang, Kecamatan Cihara, Lebak, Banten.
Indikasi adanya dugaan pemerasan seperti disampaikan sebut saja AB sumber iNews.id pihaknya harus mengganti kerugian yang mengaku keluarga korban dengan meminta uang dengan nilai tertentu. Selain itu, kasus tersebut diduga banyak dimanfaatkan oknum-oknum untuk memeras para keluarga terduga pelaku.
Lebih lanjut sumber menyatakan bahwa keluarga menyadari bahwa tindakan yang dilakukan pelaku merupakan tindakan melawan hukum dan harus mendapatkan hukuman setimpal, akan tetapi bukan berarti mereka harus ikut-ikutan menanggung beban dengan mengeluarkan uang.
Apalagi pada kenyataanya, pihak keluarga korban dan para terduga pelaku telah menggelar mediasi di kepolisian, namun hasilnya belum ada titik temu. Lebih lanjut sumber menyatakan, ada pihak-pihak tertentu terus mendatanginya dan memaksa harus mengeluarkan sejumlah uang yang dengan dalih berdamai.
Punya sawah milik orang tuanya kata sumber, akhirnya ludes digadaikan agar masalah selesai lantaran demi kasus selesai. Sebab pihaknya tidak mampu mambayar pengacara.
"Kami punya orang tua sakit tambah parah gara-gara ini kalau ngedrop nanti ibu saya gimana?. Awalnya udah ngasih Rp2 juta teu tai teu busiat (gak jelas).Terus datang lagi mintanya Rp20 juta. Saya terus terang saudara itu kuli juga bukan karena punya, saya keberatan, saudara saya juga buta matanya di sana, terus jadinya minta Rp9 juta, tapi disuruh tanda tangan ancam jangan bilang siapa-siapa," ujarnya belum lama ini
Diketahui sebelumnya, TKI asal Lebak bernama Adek, jadi korban pembacokan para pelaku di Malaysia, para terduga pelaku sama-sama se-desa dengan korban. Kronologi awal peristiwa itu korban diduga merasa sakit hati dituduh mencuri buah durian dan getah karet, lalu sekitar sore hari korban mendatangi tempat kediaman pelaku.
Cekcok adu mulut pun tak terelakan sehingga rekan-rekannya melerai dan berakhir damai. Namun sayangnya masalah tidak selesai sampai di situ, pada Minggu, (18/6/2023) sekitar pukul 2.00 dini hari waktu setempat, pelaku bersama keempat rekannya datang menyerang kediaman korban yang diduga korban bermula mencabut sebilah golok. Pembacokan terhadap korban saat itulah terjadi. Beruntung korban bisa diselamatkan meskipun beberapa bagian tubuhnya mengalami luka serius.
Dari penelusuran iNewsPandeglang.id di Malaysia diperoleh informasi bahwa korban sudah pulang ke Indonesia, namun setelah dicroscek TKI tersebut tidak melapor ke pihak aparat berwenang setempat.
Mencuatnya isu dugaan pemerasan terhadap keluarga terduga pelaku mendapatkan perhatian dari Kepala Desa Pondokpanjang, Kecamatan Cihara, Lebak, Heri Purnomo bahwa saat itu pihaknya telah berupaya mendorong mediasi keluarga terduga pelaku dan korban. Apalagi pada kenyataanya, para terduga pelaku dan korban masih sama-sama warga Desa Pondokpanjang.
Meski demikian kata dia, untuk pekembangannya dirinya pun tidak tahu pasti lantaran ketika musyawarah tidak ada kesepakatan damai. Terkait indikasi pemerasan pun juga mengaku tidak tahu.
"Perkembangannya saya tidak tahu, terakhir mediasi di Polsek tapi infonya tidak ada titik temu juga. Alhasil tetep melalui hukum," ujarnya saat dikonfirmasi Selasa (8/8/2023).
"Hal itu (indikasi pemerasan) saya tidak tahu. Salah satu keluarga pelaku iya, ada yang sakit. Hari ini tadi sore baru pulang dari RS," ujarnya lagi.
Tak sampai di situ, dari informasi warga lainnya yang berhasil dihimpun mengatakan, ada pihak-pihak tertentu meminta ganti rugi, namun keluarga korban tidak menerima. "Saya dengar ke tiap keluarga para terduga pelaku minta ganti rugi untuk berdamai, namun kabarnya uangnya gak dikasih ke korban," tutur warga.
"Tekong yang gak tahu apa-apa gak ada hubunganya juga diperas jutaan bawa-bawain ngaku lawyer terus diduga ada ancaman jangan bilang siapa-siapa. Orang bodoh gak tahu apa-apa pasti nurut aja," ujar sumber sambil memperlihatkan sejumlah bukti.
Sementara itu, terkait dugaan pemerasan di balik kasus pembacokan TKI asal Lebak di Malaysia ini, korban yakni Adek saat ini berada di kampungnya berupaya dihubungi, namun tidak memberikan respon, tidak mau menjawab pertanyaan yang kami ajukan.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait