PANDEGLANG.iNewsPandeglang.id- Pemuda pengembala kuda asal Lombok sukses lulus S3 di negeri Paman Sam. Hal itu terungkap dalam sebuah video beredar di jagat maya menunjukan pidato seorang pemuda pengembala kuda asal Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Ahmad Munjizun namanya, dia telah berhasil lulus S3 atau meraih gelar doktor di kampus Amerika Serikat.
Dalam video viral berdurasi singkat yang diunggah Ahmad Munjizun dalam akun instagram @ahmad_munjizun belum lama ini tampak dirinya terpilih sebagai delegasi mahasiswa untuk berpidato di atas podium pada hari wisudanya tersebut.
"Sebagai seorang bocah aku tumbuh memelihara binatang, kuda, poni dan sapi. Aku tidak tahu bahwa aku akan jadi seorang doktor suatu saat dalam hidupku," tulis keterangan video terjemahan bahasa Inggris itu.
Dikatakan Ahmad Munjizun bahwa dirinya pun awalnya tak bisa bahasa Inggris, akan tetapi hari ini satu bukti bahwa kerja keras dan kegigihan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan semakin baik.
"Menghasilkan sesuatu yang tak pernah kamu bayangkan dalam hidupmu. Terima kasih banyak," ucapnya penuh haru.
Postingan mahasiswa beruntung itu langsung ditanggapi para pengikutnya dengan membubuhkan tanda like. Sejak diposting video itu puluhan ribu memberi tanda love di feed instagram sang penggembala itu.
Tak hanya like, beragam tanggapan juga memenuh kolom komentar, antara lain dari pemilik akun @ind***ahra**d*** bikin baper. "Dia yang speech aku yang nahan nangis... Congratulations!. Sukses Selalu!," tulisnya.
"Luar biasa Jizuuun turut bangga pernah kenal dengan sampeyan ketika di Brisbane," tulis akun lainnya.
"Masnya yang speech aku yang nangis... terharu," timpal akun @n**as_ci**
Pesan sekaligus komentar terhadap postingan Jizun akrab disapa yang baru saja menyelesaikan studi S3-nya dengan spesialisasi ilmu kuda di salah satu kampus terbaik Amerika Serikat yakni North Carolina State University itu datang dari @armanrizzy yang menulis harapannya agar ada jaminan jika pulang ke Indobesia untuk mengamalkan ilmu yang diperoleh di Amerika Serikat itu. "jangan pulang ke Indonesia kecuali ada jaminan anda punya kesempatan mengamalkan ilmu yang anda peroleh dari sana dan dihargai dengan sepadan," tulisnya.
Meski awalnya realitas mimpi itu sulit untuk diwujudkan, namun Ahmad Munjizun diketahui sejak kecil waktunya lebih banyak dihabiskan untuk membantu orang tuanya beternak sapi dan kuda. Dia terus semangat meski tidak bebas bermain seperti anak-anak diusianya. Pekerjaan itu justru dianggap sebagai sebuah kesempatan untuk belajar bertanggung jawab dalam hidup hingga dia akhirnya lulus dari North Carolina State University malalui jalur beasiswa Fulbright, dengan gelar Doctor of Philosophy in Animal Science.
Melihat kesabaran dan semangatnya yang pantang menyerah, dari sosok Ahmad Munjizun, kita dapat belajar tentang kegigihan bahwa meski dengan segala keterbatasan dan beban hidup, perjuangan seorang pengembala kuda ini sungguh bikin haru bahwa harapan itu selalu ada dan layak untuk diperjuangkan.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait