JAKARTA, iNewsPandeglang.id - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin terbukti melanggar kode etik Aparatur Sipil Negara (ASN), putusan tersebut berdasarkan sidang etik ASN pada Rabu (26/4/2023) kemarin.
Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) DKI Jakarta pun menyambut baik putusan tersebut, namun mendesak agar Andi Pangerang dapat dipecat dari BRIN.
"DPD IMM DKI Jakarta menyambut baik itikad baik BRIN karena telah menyatan saudara APH melanggar kode etik. Namun, Kami juga mendesak agar hukuman yang akan diberikan BRIN terhadap saudara APH adalah pemecatan," kata Ketua DPD IMM DKI, Ari Aprian Harahap kepada wartawan, Kamis (27/4/2023).
Selain itu, kata Ari, pihaknya juga meminta agar Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin juga menjalani sidang etik. Sebab, ancaman pembunuhan yang dilakukan Andi terhadap Warga Muhamadiyah dipicu oleh status facebook yang dibuat Thomas.
"Kedua, DPD IMM DKI Jakarta mendesak BRIN untuk menggelar sidang etik terhadap TD karena komentarnya sudah menyinggung Muhammadiyah bahkan cenderung menyerang," katanya.
"Terlebih, komentar saudara APH di medsosnya itu diduga karena terpancing komentar tendesius dari saudara TD. Kami juga mendesak agar saudara TD diberikan hukuman pemecatan oleh BRIN, sama seperti APH," sambungnya.
Bahkan Ari menegaskan jika pihaknya meminta agar kepolisian dapat menahan Andi Pangerang dan Thomas Djamaluddin.
"DPD IMM DKI Jakarta mendesak Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk tidak diam dan memberikan arahan langsung kepada bawahannya untuk segera meningkatkan status hukum APH dan TD agar keduanya bisa segera ditahan," ucapnya.
Sebagai informasi, kasus ini berawal dari status Facebook yang ditulis Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin. Ia mengaku heran dengan Muhammadiyah yang tak taat dengan keputusan Lebaran yang ditetapkan pemerintah.
Mantan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) itu heran warga Muhammadiyah minta difasilitasi lapangan untuk salat Idul Fitri.
"Eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," ujar Thomas dalam status yang viral dikutip Senin (24/4/2023).
Status Thomas itu ditanggapi anak buahnya yang merupakan pakar astronomi BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin. Melalui akun AP Hasanuddin, ia menuliskan kemarahan atas sikap Muhammadiyah dengan me-mention akun Ahmad Fauzan S.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait