LEBAK, iNewsPandeglang.id - Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya murka terhadap sejumlah jurnalis saat wawancara dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Ciujung, Ciliman dan Cidurian (BBWSC3). Peristiwa itu terjadi di sekitar Pendopo Kabupaten Lebak pada Selasa, (14/2/2023) lalu terkait belum tuntasnya penyelesaian sengketa hak dan kepemilikan lahan sejumlah masyarakat yang terdampak proyek Bendungan Karian.
Dalam video yang berdurasi sekitar 52 detik itu viral di media sosial, Bupati Lebak meminta kepada sejumlah awak media untuk tidak banyak bertanya kepada pihak BBWSC3 terkait pembangunan Bendungan Karian atau Waduk Karian yang direncanakan akan diresmikan pada akhir 2023.
“Udah! udah! wawancara yang bermaknanya aja lah. Udah, udah kan udah dikasih kesempatan, sekarang ini jangan terlalu banyak berkicau lah, temen-temen ini, jurnalis itu gunanya memfasilitasi keberlangsungan pembangunan ini," ucap Iti.
"Kan saya bilang, pentahelix-pentahelix, jadi jurnalisme juga harus bisa mengadvokasi jangan mencecar begitu, tanya aja progresnya seperti apa? kendala apa? nah, kendala yang dihadapi itu teman-teman bisa fasilitasi, tapi tujuannya untuk kepentingan masyarakat. Ini proyek strategis nasional, jangan sampai masyarakat Lebak sendiri menghambat,” tutur Iti lagi sambil mengangat tangan.
Pejabat BBWSC3 terlihat bingung lalu menyempatkan menjawab pertanyaan wartawan, namun baru dua kalimat penjelasan dari pihak BBWSC3, Iti kembali memotong, bahkan meminta pejabat tersebut pulang.
“Udah, lanjut pak, kerja pak, udah waktunya kerja jangan banyak ngoceh. Langsung pulang pak, saya yang ngijinin, ini kuasa saya disini!," kata Iti nada marah besar sambil tolak pinggang.
Untuk diketahui, jika kedatangan BBWSC3 ke Pemkab Lebak yang diwakili Kepala Bidang PJSA David Partonggo Marpaung dan PPK Pengadaan Tanah Revita Kartikasari menyampaikan maksud dan tujuan audiensi yaitu hendak melaporkan progres pembangunan Fisik dan pengadaan lahan Bendungan Karian serta agenda peresmian Fasos dan Fasum yang sudah direlokasi serta agenda peresmian bendungan itu sendiri.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait