LEBAK, iNewsPandeglang.id - Sebuah tempat keberadaan Sasaka Pusaka Buana yang diyakini sebagai pancer bumi inti jagat oleh Suku Baduy akan diulas dalam artikel ini. Suku Baduy yang berada di Kabupaten Lebak, Banten dikenal sebagai suku yang sangat menjaga warisan adat leluhur dan anti dengan perkembangan modernisasi.
Menurut berbagai sumber asal-usulnya suku Baduy seringkali dikait-kaitkan dengan seputar dewa. Tak jarang ada sebuah mitos yang dipercaya oleh Suku Baduy yaitu Bhatara Tunggal sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Disebut-sebut tempat keberadaanya ada di hulu Sungai Ciujung dan Cisimeut.
Tempat keramat itu dikenal dengan sebutan dinamakan Arca Domas, yang tertutup bagi siapa pun kecuali pemimpin Suku Baduy atau Puun. Diyakini Suku Baduy bahwa Bhatara Tunggal menciptakan bumi yang bemula dari benda besar yang kental dan bening selanjutnya melebar dan bertahap hingga jadi keras.
Suku Baduy meyakini asal mula terjadinya bumi terletak di wilayah mereka, karena itu warga Baduy sangat meyakini wilayahnya sebagai pancer bumi atau inti jagat dan juga Sasaka Pusaka Buana atau pusat dunia yakni Arca Domas. Arca Domas selain dianggap sebagai inti jagat juga dianggap sebagai tempat diturunkannya cikal bakal orang Baduy dan penghuni bumi lainnya.
Arca Domas dalam kepercayaan suku Baduy dianggap juga sebagai tempat berkumpulnya para leluhur atau nenek moyang mereka. Para leluhur tersebut selalu memantau dan menjaga anak keturunan suku Baduy. Mereka sering datang ke kampung-kampung melalui leuweung kolot (hutan primer) dan leuweung lembur (hutan kampung). Mengacu pada keyakinan tersebut, warga suku Baduy sangat menjaga keutuhan lingkungan, kelestarian hutan dan keseimbangan alam.
Salah seorang warga Lebak mengatakan belum pernah mengetahuinya tentang keberadaan Sasaka Pusaka Buana tersebut. " Belum pernah masuk, itu dijaga biasanya kalo arca berupa batu besar menyerupai patung," katanya baru-baru ini
Seperti dikutip dari wikipedia Arca Domas, Sasaka Pusaka Buana, atau Mandala Parahiyang adalah tempat yang dipercaya oleh urang kanekes sebagai tempat penciptaan Bumi. Dewa utama dalam kepercayaan orang Kanekes, Batara Tunggal, diyakini merupakan nenek moyang mereka yang turun ke Bumi di Arca Domas. Arca Domas tidak sama dengan Sasaka Domas yang merupakan tempat berkumpulnya roh-roh orang mati yang kemudian bersatu dengan Batara Tunggal.
Sejumlah peneliti Eropa (seperti Blume, Koolhoven, dan Koorders) mengklaim bahwa mereka pernah mengunjungi Arca Domas. Konon tempat ini terletak di sebuah bukit berteras di hulu Sungai Ciujung. Namun, keterangan mengenai Arca Domas yang dituliskan oleh para peneliti ini berbeda-beda. Selain itu, mengingat Arca Domas dianggap keramat dan tidak boleh dikunjungi sembarang orang.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait