BANTEN, iNewsPandeglang.id - Gunung Anak Krakatau (GAK) yang ada di Selat Sunda dikabarkan pada Rabu 11 Januari 2022 sudah tiga kali erupsi. Ketinggian abunya mulai dari 200 meter hingga 300 meter dari atas puncak.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan letusan pertama pada Rabu, (11/1) pada pukul 17:54 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak (± 357 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi ± 33 detik.
Kemudian yang kedua pukul 22:41 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 200 m di atas puncak (± 357 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 10 mm dan durasi 20 detik.
Selanjutnya pada pukul 23:25 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 300 m di atas puncak (± 457 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 13 detik.
Laporan yang pertama disusun oleh Ade Yasser Akhmad Purwata, dan dua laporan lainnya oleh Jumono petugas pos pantau GAK di Pasauran, Kabupaten Serang, Banten, kemudian diunggah ke Magma Indonesia, aplikasi resmi milik Kementrian ESDM.
Masyarakat, nelayan dan wisatawan dihimbau tidak beraktifitas dalam radius 5 kilometer dari gunung. Gunung berapi yang berlokasi di perairan Selat Sunda itu berstatus Siaga atau Level III
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait