Sering Benturkan Kepala ke Ubin, Bocah Miskin di Panimbang Tak Sanggup Berobat ke Dokter

Ujang Suryana
Sering Benturkan Kepala ke Ubin, Bocah Miskin di Panimbang Tak Sanggup Berobat ke Dokter. Foto iNews/Ujang Suryana

PANDEGLANG, iNewsPandeglang - Candra Maulana, bocah laki-laki penderita lumpuh di Kampung Kaung, RT 02/11, Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten kondisinya  memprihatinkan butuh bantuan perawatan. Candra kini hanya bisa  berbaring dan duduk di kursi dengan diikat tali di rumahnya  bahkan sering membenturkan kepalanya ke ubin.

Bocah  pasangan Tatang Sanib (59) dan Sumini (43) ini mengalami kelumpuhan sejak bayi  kini sudah berusia 13 tahun. Sejak bayi Candra sering sakit-sakitan disebut-sebut menderita ganguan saraf sehingga terjadi kelumpuhan. Keluarga miskin ini tidak sanggup berobat ke dokter lantaran  dengan segala keterbatasan ekonomi yang melilitnya. Ayah Chandra hanya buruh tidak menentu.

Saat ditemui iNewsPandeglang, Sumini yang mempunyai tiga anak ini  dengan berlinang air mata menuturkan  bahwa Chandra merupakan anak pertamanya itu  sejak bayi bocah tersebut sering sakit-sakitan juga tidak bisa bicara, namun dia mengaku terus berusaha melakukan pengobatan akan tetapi hingga kini tak kunjung sembuh. BPJS diakuinya ada pada 2015 namun diduga tidak berfungsi tidak aktif.

"Gak ada modalnya (biaya) bapaknya kadang ada yang nyuruh ya kerja, gak ada yang nyuruh nganggur (serabutan).Yah seadanya aja pak makan mah. Candra Sejak bayi sakit-sakitan aja, kejang gitu pak, kalo berobat sering malahan. Punya BPJS tahun 2020 dari Jokowi itu abis lahiran ini (anak kedua) baru  punya BPJS katanya pada Rabu, (11/1/2023).

Namun ada yang terlihat aneh Chandra nampak diiket  kemudian Sumini menjawab.
"Enggak diiket mah pak jatuh ke sana tanah yang kotor, ngoser. Gabisa, kepalanya dihantem-hantemin ke ubin," tuturnya.

Sumini menjelaskan bahwa penyakit yang diderita anak pertamanya itu menurut dokter puskesmas masalah urat saraf  dan dia pun kebingungan bahwa anaknya tersebut susah untuk disembuhkan. "Urat saraf, mungkin ngga (kata dokter Alinda) ada harapan," ucapnya sedih.

Sumini mengaku sedih selaku orangtua melihat kondisi anak seperti ini dibandingkan dengan anak-anak seumuranya yang lain pada sehat. "Sedih pak, anak orang mah pada sehat anak kita mah kayak gini," tuturnya.

Keluarga ini sedang dalam proses masuk dalam daftar penerima program keluarga harapan atau PKH. Keluarga berharap ada dermawan atau siapapun yang bisa membantunya agar anaknya kembali sembuh, kepada  pemerintah berharap juga untuk memperhatikan anak-anak disabilitas dari keluarga miskin seperti dirinya.

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network