PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Banten, Adde Rosi Khoerunnisa menyatakan rasa prihatin dan miris atas maraknya tawuran antar pelajar di Provinsi Banten. Tindakan yang tidak terpuji baru-baru ini masih saja terjadi. Menurutnya, perlu peranan semua pihak dilibatkan selain orang tua yang melakukan pengawasan lebih.
Sehingga kata dia, diperlukan peran orang tua untuk bisa lebih mengetahui pergaulan anak saat berada di luar sekolah. Pasalnya, lingkungan yang biasa dijadikan anak untuk bermain bisa saja menjadi salah satu pemicu.
"Peran dari orang tua harus lebih mengawasi dan mengetahui bagaimana lingkungan dari anak tersebut. Karena, bisa saja salah satu pemicunya itu dari lingkungan anak bermain," ujarnya kepada wartawan pada Rabu, (16/11/2022).
Politisi Partai Golkar itu mengajak kepada seluruh stakeholder untuk lebih pro aktif dalam memberikan pemahaman secara khusus untuk anak agar bisa lebih mengetahui dampak yang bakal terjadi dari tindakan kekerasan yang dilakukan.
"Perlu adanya peran samua pihak untuk mengawasi memberikan kasih sayang yang benar, sesuai dengan pendidikan karakter yang benar. Saya rasa anak-anak tidak akan cepat emosi. Dan senggol bacok itu kayanya tidak akan," ucapnya
Lebih lanjut dijelaskan, tokoh yang dikenal sebagai Anggota DPR RI Komisi III ini mengatakan bahwa salah satu penyebab aksi tawuran antar pelajar yang kini terjadi dipicu karena selama kurun waktu dua tahun pembelajaran secara tatap muka dihentikan.
"Ada semacam adaptasi selama dua tahun kemarin kan selama pandemi sekolah dikakukan melalui online. Dan sekarang sekolah lagi secara offline, ada perubahan situasi dan kondisi yang anak-anak harus adaptasikan kembali," katanya menjelaskan.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait