JAKARTA, iNewsPandeglang.id – Penyakit Ginjal bukan hanya menyerang orang dewasa saja, Aak-anak pun bisa mengalaminya. Seperti Gangguan ginjal akut yang baru-baru ini menyerang anak-anak. Meski masih misterius, penyebab gangguan ginjal akut ini disinyalir karena mengonsumsi obat sirup yang tercemar senyawa etilen glikol (EG).
Orang tua perlu waspada terhadap anaknya agar terhindar dari penyakit tersebut. Faktanya, jumlah kasus terus berkembang hingga mencapai 300 lebih anak yang terkena gangguan ginjal akut misterius. Terkait ini, dokter spesialis anak, dr M Ramdhani Yassien membagikan langkah-langkah pencegahan agar sang buah hati terhindar dari gangguan ginjal akut.
Beberapa di antaranya yakni menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Dia mengatakan, penerapan ini sudah seharusnya jadi dasar pencegahan setiap penyakit, termasuk gangguan ginjal akut misterius.
Selain itu, yang tak kalah penting adalah mengajak anak rajin minum air putih dan mendapatkan imunisasi lengkap. "Jadi, faktor risikonya bisa dihindari dengan pola hidup sehat, jaga kebersihan dan banyak minum dan imunisasi lengkap," kata Dokter Spesialis Anak, dr M Ramdhani Yassien, MMRS, Sp A dari RSUP Persahabatan dalam Siaran Sehat di Radio Kesehatan, dikutip Rabu (2/11/2022).
Sebagai informasi, tidak semua anak minum obat sirup mengalami gangguan ginjal akut misterius. Hal ini kemungkinan karena ada dua faktor yang mempengaruhinya. Dalam penjelasannya, ada host atau manusia dan enviroment artinya lingkungan anak. Perubahan tersebut salah satunya, perilaku pada anak.
Saat ini, banyak anak lebih suka menghabiskan waktu untuk bermain game atau streaming dengan lama duduk, memicu racun dalam tubuh tidak keluar. "Jadi mungkin dahulu orang-orang berlari biasanya bermain aktif yang menggunakan aktivitas fisik yang banyak sehingga mereka banyak berkeringat.
Jadi haus dan banyak minum dan Adapun racun di dalam tubuh langsung keluar. Namun sekarang banyak lebih sering duduk, main game atau streaming berkurang aktivitasya, ditambah suka minum manis, sehingga bisa jadi ada perubahan," ujar dr Ramdhani.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait
