LEBAK, iNewsPandeglang.id -LEBAK, iNewsPandeglang.id - Budidaya ikan Mas super jumbo yang nilai jualnya fantastis mencapai jutaan rupiah per ekor saat ini sedang digandrungi oleh warga masyarakat di wilayah Citorek, Kabupaten, Lebak, Banten. Tak tanggung-tanggung ikan jenis ini dijual dengan harga fantastis berkisar Rp2 juta hingga Rp3 juta per ekor.
Budidaya ikan Mas jumbo ini, warga Desa Citorek Timur dengan memanfaatkan aliran sungai Citorek dan hasilnya ikan tersebut tumbuh dan berkembang cepat besar. Tentu ini menjadikan sumber penghasilan masyarakat sekitar.
Tambak- tambak ini bukanlah tambak ikan mas yang berada di sawah, namun tambak ikan mas ini ada di kali Citorek di Kampung Guradog Tengah, Desa Citorek Timur, Kecamatan Cibeber, Lebak.
Sejak dahulu aliran sungai di kali tersebut dijadikam keramba atau biasa disebut berok bagi warga sekitar. Berok-berok ini terbuat dari bambu dan kayu yang dipasang secara permanen di dasar sungai. Dengan memanfaatkan aliran sungai, ikan-ikan mas di sini dapat tumbuh besar hingga mencapai satu setengah meter.
Ikan-ikan mas jumbo ini dijuaĺ seharga Rp100 ribu per kilogram, namun jika corak dan warna ikan mas dianggap bagus. harga ikan tersebut tidak dijual per kilogram tapi per ekor. Bahkan ada ikan Mas yang dijual seharga Rp2 juta hingga Rp3 juta per ekor.
Saomi Nursiawati, Tokoh Masyarakat CItorek menyatakan bahwa sejak dahulu aliran sungai Citorek digunakan warga sebagai tempat budidaya ikan mas. Ikan ini dijual sekitar Rp100 ribu per kilogram.
"Kalo ikan mas ini yang dijual kisaran Rp100 ribu per kilogram," ujarnya belum lama ini.
Menurutnya, air yang mengalir selalu berganti tersebut membuat tumbuh ikan lebih cepat. Dan uniknya ikan-ikan mas ini tidak mati atau sakit, saat ada warga yang mencuci pakaian menggunakan sabun cuci.
Kata dia, selain ikan Mas ada juga ikan jenis Kumpay dan Koi yang dipelihara di tempat ini. Semua jenis ikan air tawar ini diternakkan di dalam sebuah keramba. Jika terjadi banjir, keramba atau berok itu akan ditutup agar Ikan Mas tidak hanyut terbawa banjir.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait