BANDUNG, iNewsPandeglang.id - Beberappa fashion brand lokal yang go internasional berhasil menembus pasar global. Brand lokal ini merupakan hasil karya anak bangsa yang diminati oleh masyarakat Indonesia hingga mancanegara.
Banyak dari sebagian masyarakat Indonesia yang mungkin menganggap tren fashion di Indonesia masih ikut-ikutan tren di negara lain. Sehingga gaya berbusana yang tren cukup banyak membawa budaya dari luar.
Salah satunya, tren fesyen ala K-Drama atau tontonan lain yang sedang booming. Namun, anggapan tersebut tidaklah benar. Ada beberapa merek fashion lokal Indonesia yang sangat diminati di pasar internasional.
Keberhasilan dari merek-merek fesyen yang menembus pasar internasional tak terlepas dari kualitas bahan, model, campaign dan nilai produk yang baik. Lebih membanggakan lagi, merek fesyen tersebut dijual dengan label “Indonesian Local Brand”.
Berikut fashion brand lokal yang go internasional dirangkum dari berbagai sumber :
1. Erigo
Bisnis fashion ini telah didirikan sejak 2010 silam dan awalnya bernama Selected and Co. Fokus dari brand ini pada awalnya justru memproduksi pakaian batik yang casual. Seiring berjalannya waktu, Muhammad Sadad yang merupakan founder dari brand tersebut melakukan inovasi produk.
Dia mengubah nama brand menjadi Erigo pada 2013 dan memperluas segmentasi pasar dengan menjual produk pakaian unisex berkonsep street style dan traveling. Konsep ini rupanya lebih mudah diterima masyarakat karena dinilai lebih kekinian.
Erigo kini semakin dikenal oleh masyarakat tak hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri. Selain itu, Erigo juga sempat melakukan iklan brand di billboard Time Square New York, Amerika Serikat pada awal Maret 2021 yang membuat brand-nya lebih di kenal di pasar internasional. Erigo juga berhasil memamerkan koleksi terbarunya dalam acara bergengsi New York Fashion Week 2022 sebagai eksistensinya di pasar global.
2. The Executive
Merupakan brand fashion yang diproduksi oleh PT Delami Garment Industries atau dikenal dengan Delamibrands. Perusahaan tersebut didirikan oleh Johanes Farial pada 1979. Tak seperti kebanyakan brand fashion yang menyasar pangsa pasar pakaian casual, The Executive justru hadir dengan produk workwear yang banyak diminati oleh para profesional dan eksekutif muda.
Brand ini telah bertahan hingga lebih dari tiga dekade, popularitas The Executive semakin melejit setelah tak hanya di Indonesia tapi juga di pasar internasional. Produknya dapat kalian temui di berbagai wilayah seperti Jakarta, Pulau Jawa, Ambon, Bali, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Batam, Palembang, Samarinda, dan Medan. Selain itu, The Executive juga berhasil menembus pasar global dengan menjual koleksinya di beberapa negara seperti Singapura, China, India, Sri Lanka, Asia Utara, Timur Tengah dan Australia.
3. Cotton Ink
Didirikan oleh Carline Darjanto dan Ria Sarwono pada 2008. Awalnya Cotton Ink hanya memproduksi t-shirt custom, namun seiring dengan banyaknya konsumen dan perkembangan bisnisnya, Cotton Ink memperluas pangsa pasarnya dengan menambah beberapa variasi item.
Pada kancah nasional, merek ini telah memperoleh penghargaan, seperti The Most Innovative Brand di ajang Jakarta Fashion Week. Kemudian, memperoleh penghargaan sebagai Best Local Brand dari Free Magazine. Selain itu Cottonink juga berhasil menembus pasar Singapura, Malaysia, Australia dan beberapa negara di Eropa dengan sistem penjualan langsung lewat platform Cottonink.
4. Major Minor
Salah satu fesyen brand lokal yang go internasional. Brand yang satu ini diproduksi oleh desainer ternama Ari dan Sari Seputra. Major Minor telah berdiri sejak 2011. Kala itu, Ari dan Sari Seputra serta dua dua desainer muda lainnya, yakni Inneke Margarethe dan Ambar Pratiwi membangun label Major Minor dengan produknya yakni outfit ready to wear kepada perempuan muda.
Nama Major Minor dipilih sebagai nama brand karena mencerminkan konsep yang mereka usung, yakni fashion berkualitas tapi memiliki harga yang affordable. Major Minor mengedepankan desain dengan detail color block dan cutting asymmetrical sehingga modelnya terlihat unik tapi tetap elegan. Major Minor telah berhasil menembus pasar Inggris dan berhasil tampil di Tokyo Fashion Week 2014.
5. 3Second
3Second Merupakan salah satu fashion brand lokal yang go internasional yang telah berdiri sejak 1997 di bawah naungan Biensi. Perusahaan ini juga menaungi beberapa merek seperti Greenlight, Moutley, Famo dan FMC Speed Supply.
Brand asal Bandung ini mengusung konsep fashion yang trendy dan stylish. Nama 3Second dipilih mengandung makna dan filosofi yang berarti hanya dalam hitungan 3 detik para pengunjung diharapkan dapat tertarik akan produk lokal yang dihasilkan oleh 3 Second. Sejak pertama dibuka pada 2002, 3Second memperkenalkan produk best seller-nya yaitu kaos. Produk lokal ini menyediakan berbagai jenis pakaian pria dan perempuan dengan kualitas terbaik, seperti t-shirt, celana, jaket, hoodie, tas, topi dan lain sebagainya.
Pada 2022, nama 3Second sudah mendunia, yakni berhasil membawa hasil kolaborasinya dengan Danjyo Hiyoji ke Paris Fashion Week 2022. Koleksi itu berjudul “Heeji” atau dalam Bahasa Sunda berarti satu. Koleksi kolaborasi ini terinspirasi dari Seren Taun.
6. Eiger
Merek di bawah naungan PT. Eiger Multi Produk Industri ini didirikan oleh Ronny Lukito pada 1989, tapi baru diresmikan 1994 di outlet pertamanya di kawasan Cihampelas Bandung. Eiger diminati oleh konsumennya baik di dalam maupun luar negeri. Bahkan pada 2010, Eiger berhasil mendirikan outlet resmi di Dormuth, Jerman dan memiliki distributor resmi di Malaysia, Singapura, Filipina, Lebanon dan Jepang. Secara keseluruhan, Eiger telah memiliki 81 outlet, 3 flagship dan 34 ruang pameran.
7. Edward Forrer
Merek sepatu, tas dan sandal kulit Edward Forrer merupakan merek asli buatan anak bangsa, tepatnya berasal dari Bandung. Awalnya, Edward Forrer dipasarkan secara door to door oleh pemiliknya, Edo pada 1989. Namun, kualitas produk yang baik membuat Edward Forrer terus berkembang pesat hingga saat ini bisa memiliki outlet di Malaysia, Australia hingga Hawaii.
8. Terry Palmer
Terkenal dengan produk handuk dan pakaian untuk keperluan mandi lainnya. Merek lokal di bawah naungan PT Indah Jaya ini sering sekali membuat konsumennya terkecoh karena pada produk Terry Palmer terdapat standarisasi internasional. Padahal, merek ini berasal dari Tangerang dan sudah menembus pasar ekspor seperti Eropa, Amerika, Australia, Jepang, Cina, Malaysia dan Singapura. Selain itu, Terry Palmer juga memiliki beberapa butik di luar negeri seperti di Shanghai, Beijing, dan Sidney.
9. Matoa
Brand asal Bandung itu menawarkan jam tangan yang berbahan dasar kayu, yaitu kayu Maple dan Ebony Makassar. Mengusung konsep urban, simplicity, nature, Matoa menjadi produk yang ramah lingkungan dan juga stylish. Matoa juga menggunakan nama yang "Indonesia banget" untuk jenis-jenis jamnya seperti Flores, Sumba, Gili, Rote, Mayo dan Jalak.
10. Sagara Boots
Brand yang menawarkan boots itu juga berasal dari Bandung mempunyai kualitas sangat tinggi. Pendiri sekaligus pemilik Sagara Boots, Bagus Satrio juga mengatakan, semakin banyak media asing yang mengekspos kemampuan industri sepatu Indonesia dalam menghasilkan boots yang berkualitas. Produknya pun bisa bersaing dengan produk kelas dunia. Di luar negeri, Sagara Boots diminati karena handmade, custom dan kualitas kulitnya tinggi.
11. Pot Meets Pop
Merupakan produk denim dari Bandung yang didirikan 2009. Produk pertamanya dengan pop culture yang sedang menjadi tren pada 2009. Pot Meets Pop sebagai representasi perpaduan antara pot culture dan pop culture. Kualitas PMP tidak kalah dari merek luar seperti Nudie atau Cheap Monday. Berkat kualitas yang terus dijaga, PMP pun banyak dapat orderan dari luar negeri. Pencapaian PMP tertinggi, yaitu saat mereka bisa berangkat ke Long Beach. PMP mampu menyisihkan 121 peserta seleksi Bekraf untuk berangkat ke AS. Pot Meets Pop terpilih menjadi salah satu brand yang akan dikirim mewakili brand fesyen Indonesia untuk mengikuti ajang agenda show, long beach, California, Amerika Serikat, 28-29 Juni 2018.
12. Greenlight
Merupakan salah satu fashion brand lokal yang go internasional di bawah naungan Biensi yang berasal dari Bandung. Kaos Greenlight atau yang biasa disebut sebagai t-shirt hadir untuk pria maupun perempuan.
Karakteristik dari t-shirt Greenlight merupakan sebagai casual wear yang nyaman bagi anak muda. Dalam Paris Fashion Week 2022, Greenlight menggandeng Ican Harem di lini koleksi kedua bertema “Traffic Light” yang mengangkat suasana jalanan dan kemacetan masyarakat perkotaan di Indonesia. Itu dia beberapa fashion brand lokal yang go internasional yang telah diragkum dari berbaagai sumber.
Editor : Iskandar Nasution