JAKARTA, iNewsPandeglang.id – Dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi pertalite sebesar Rp10.000 dan Rp6800 untuk solar dirasa akan membuat sektor transportasi angkutan umum menaikkan tarif angkutannya. Seperti Angkutan Perkotaan (Angkot) di Pandeglang.
Para sopir angkot di Kabupaten Pandeglang, Banten, berencana akan menaikan tarif angkutan umum dalam waktu dekat.
Sejumlah sopir angkot di Kabupaten Pandeglang merasa keberatan, mereka berencana akan mengusulkan kenaikan tarif angkutan umum, dalam waktu beberapa hari kedepan.
Gugun, salah seorang sopir angkot mengaku hanya bisa pasrah dengan kebijakan Pemerintah soal kenaikan harga bbm bersubsidi tersebut, namun dirinya bersama teman sesama sopir lainnya berencana akan mengajukan kenaikan tarif ke Dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang
"Kalau sudah naik begini ya pasrah saja, tidak bisa apa-apa kita sebagai masyarakat kecil, hanya saja mungkin nanti kita akan rencanakan kenaikan tarif ke Dinas Perhubungan, karena kalau menaikan tarif sepihak tidak boleh," ujarnya , Minggu 04 Agustus 2022.
Menurut Gugun, rencana menaikan tarif akan dibahas bersama para sopir lainnya, karena kenaikan tarif sangatlah penting agar dapat mengimbangi pengeluaran oprasional akibat kenaikan harga BBM tersebut.
"BBM kan naik, masa tarif masih normal tidak akan sesuai dong. Jadi nanti kita bahas bersama sopir lainnya," tuturnya.
Ungkapan yang sama disampaikan oleh Udi, sopir angkot lainnya dampak kenaikan BBM sangat berat baginya.
"Kenaikan BBM ini sangat memberatkan, penghasilan kita tidak seberapa," katanya.
Ia pun berharap pemerintah dapat menurunkan kembali harga BBM bersubsidi, karena menurutnya dengan penghasilan para sopir yang tidak menentu, akan semakin menambah beban para sopir.
"Jadi tolong kepada pemerintah agar menormalkan kembali harga BBM bersubsidi," pungkasnya.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait