NEW YORK, iNewsPandeglang.id - Daniella Pierson, pendiri perusahaan buletin yang fokus pada perempuan, The Newsette menjadi salah satu perempuan kulit berwarna terkaya di Amerika Serikat (AS). Kekayaan yang dimilikinya merupakan kerja kerasnya sendiri, bukan berasal dari warisan.
Pierson mendirikan The Newsette pada usia 19 tahun dari nol, kini perusahaan tersebut telah menghasilkan pendapatan 40 juta dolar AS dan laba 10 juta dolar AS pada tahun lalu. Belum lama ini, dia menjual sedikit sahamnya senilai 200 juta dolar AS. Meski begitu, dia tetap menjadi pemegang saham mayoritas perusahaan.
Selain mendirikan The Newsette, dia juga salah satu pendiri dan CEO startup kesehatan mental, Wondermind. Sahamnya di perusahaan itu dikombinasikan dengan uang tunai dan investasi lain miliknya, membuat dia mengantongi kekayaan bersih mencapai 220 juta dolar AS atau Rp3,2 triliun.
Pierson, yang baru merayakan ulang tahun ke-27, 10 bulan lebih muda dari Lucy Guo, perempuan terkaya di bawah 30 tahun dalam daftar Perempuan Terkaya di Amerika 2022 versi Forbes. Guo, yang akan berusia 28 tahun pada Oktober, mendirikan perusahaan teknologi Scale AI dan muncul dalam daftar Forbes dengan kekayaan senilai 440 juta dolar AS.
Satu-satunya perempuan yang kaya dengan usaha sendiri lainnya dalam daftar Forbes yang lebih muda dari Pierson adalah Kylie Jenner, yang baru berusia 25 tahun pada 10 Agustus 2022.
Ketika Pierson menjadi mahasiswa tahun kedua di Universitas Boston pada 2015, dia tidak dapat menemukan waktu untuk mengunjungi situs web favoritnya, sehingga memutuskan untuk membuat buletin yang akan mengurasi konten budaya, bisnis, kecantikan, dan kesehatan yang ingin dia dan teman-temannya baca. Dia pertama kali memberi tahu orang-orang, dia bekerja magang untuk perusahaan buletin yang keren.
"Saya tidak ingin mengatakan bahwa saya adalah pendirinya," kata dia, dikutip dari Forbes, Sabtu (27/8/2022). Hal itu, sebagian karena dia kurang percaya diri. Dia mencetak salinan buletin dan meletakkannya di area umum dan lobi gedung di sekitar universitas.
Baru setelah dia lulus, Pierson mulai memasang iklan. Dia mengatakan, pendapatan perusahaan meningkat dari 1 juta dolar AS pada 2019 menjadi 7 juta dolar AS pada 2020 dan menjadi 40 juta dolar AS pada 2021. Dia menjalin kemitraan dan pengiklan, seperti Bumble, Fidelity, Old Navy, Twitter, dan Walmart. Dia masuk di daftar Forbes Under 30 dalam kategori Media pada 2020, ketika berusia 24 tahun.
Sekarang buletin gratisnya — yang memadukan berita dan tautan ke artikel tentang hal-hal seperti produk kecantikan alami — memiliki lebih dari 500.000 pelanggan, sebagian besar perempuan berusia 18 hingga 35 tahun. Di The Newsette, dia juga memulai agensi kreatif Newland, yang membuat saluran TikTok untuk klien dan membantu mereka menemukan influencer untuk memasarkan merek mereka pada 2020. Kampanye pertamanya adalah untuk Amazon pada Hari Perempuan Internasional 2020, menyoroti 20 bisnis kecil yang dimulai oleh perempuan.
Dia mengatakan, bisnisnya sebagian besar tumbuh dari mulut ke mulut. Agensi tersebut belum melakukan launching resmi dan baru saja meluncurkan situs webnya sendiri, tetapi menyumbang persentase pendapatan yang lebih tinggi daripada yang dilakukan bisnis buletin tahun lalu. Pierson menikmati nasib baiknya, namun dia mengaku bukan tipikal perempuan bisnis yang sukses.
"Saya menderita OCD dan depresi. Saya adalah siswa yang mengerikan," ucapnya. Pierson yang lahir dari ibu miskin di Kolombia dan akhirnya menjadi ahli bedah mulut dan ayahnya, yang dibesarkan di Niagara Falls, New York, memiliki dealer mobil di Jacksonville, Florida-tempat Pierson dibesarkan. Sebagai seorang anak kecil, Pierson mengalami kesulitan tidur. Di kelas kesehatan sekolah menengahnya, dia menyadari saat mempelajari gangguan kesehatan mental bahwa dia menderita Obsessive Compulsive Disorder (OCD).
Pierson tidak mencari pengobatan untuk OCD sampai dia kuliah di perguruan tinggi. IPK-nya turun menjadi di bawah 2,0 pada semester kedua tahun pertama dan dia khawatir akan dikeluarkan dari sekolah jika tidak memperbaiki nilainya.
"Saya menangis setiap hari selama tiga bulan," ucapnya. Dia tahu membutuhkan bantuan, tetapi juga tahu orang tuanya tidak percaya pada terapis. Dengan sebagian uang afiliasi yang masuk dari The Newsette, dia membayar untuk menemui terapis yang meresepkan Prozac, dan dengan beberapa terapi perilaku kognitif, keadaannya membaik.
Setelah itu, nilainya menjadi A. Sementara itu, Pierson mengatakan dia mengambil liburan satu minggu pertamanya dalam empat tahun pada bulan lalu. "Saya tidak bisa santai. Tidak ada yang memberi saya kebahagiaan sebanyak membangun perusahaan," kata dia.
Dia mengungkapkan, OCD-nya telah berevolusi tetapi tidak menghilang. Dia belajar untuk tidak hanya mengatasi OCD-nya tetapi juga berharap bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. "Saya tidak ingin siapa pun dengan masalah kesehatan mental menganggap diri mereka tidak sukses. Saya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kesuksesan bisa terlihat berbeda," tuturnya.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait