Semarang, iNewsPandeglang.id - Lukisan Presiden RI pertama Ir Soekarno terbentang di hamparan tanaman padi. Dalam lukisan itu tertulis Videre Pericoloso, ungkapan dalam Bahasa Italia yang pernah dipopulerkan Bung Karno sebagai judul pidato kenegaraan pada peringatan HUT ke-19 RI.
Lukisan unik itu menjadi pemandangan menarik saat upacara wiwitan di Kampung Wisata Dewi Sri, Lodji Londo, Bergas Lor, Kabupaten Semarang, Selasa (28/6/2022).
Penggagas acara, Sidik Gunawan, menuturkan proses ‘melukis’ Bung Karno di sawah tersebut dimulai sejak sebulan yang lalu, tepatnya 22 Mei.
Selama melukis, Sidiq mengaku dibantu oleh berbagai kelompok. Tak hanya masyarakat kampung wisata tetapi juga mahasiswa. “Sebenarnya belum begitu sempurna, dua minggu baru mulai rapat dan terlihat jelas,” katanya.
Sementara, upacara wiwitan dihadiri langsung Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Upacara wiwitan adalah ritual persembahan tradisional masyarakat Jawa yang dilakukan sebelum panen padi dilakukan.
Ganjar mengapresiasi masyarakat Kampung Wisata Gemar Dewi Sri yang melukis sosok Bung Karno di sawahnya. Selain dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno, karyanya itu juga jadi jujukan wisata di kampungnya.
“Di bulan Bung Karno ini kita persembahkan sebuah karya dari masyarakat dari aktivis dari petani yang bisa membuat lansekap dari Padi, tanaman pangan yang kita butuhkan sehari-hari menjadi satu bentuk artistik dengan wajah Bung Karno,” kata Ganjar.
Ditemui usai acara, Ganjar tampak begitu bangga dengan keterlibatan seluruh komponen masyarakat untuk memperingati Bulan Pancasila sekaligus Bulan Bung Karno. Beragam kegiatan sejak awal bulan dilakukan.
“Ada lomba pidato, lomba desain, kemarin ada yang nari dan ada juga yang haul. Lalu bikin konser, hari ini diakhiri dengan ada satu desain panjang sekali waktunya butuh lama, saya kira sudah sebulan lebih mereka menyiapkan itu,” kata Ganjar.
Ganjar mengatakan, karya lansekap ini adalah wujud ekspresi masyarakat dalam memperingati sekaligus menghormati jasa Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan.
“Sebuah karya yang dipersembahkan dan barangkali tidak memikirkan, bahwa kelompok tani desa wisata dan masyarakat itu juga punya satu imajinasi satu ekspresi dalam rangka perayaan bulan Bung Karno dan ini diwujudkan dalam bentuk karya yang luar biasa,” ujarnya.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait