Ekspor Udang Indonesia Ditolak AS, Petambak Lebak dan Pandeglang Terancam Bangkrut

LEBAK, iNewsPandeglang.id – Ratusan petambak udang di Lebak dan Pandeglang, Banten, kini was-was. Pasalnya, ekspor udang beku Indonesia ditolak oleh Amerika Serikat melalui Food and Drug Administration (FDA). Penolakan ini membuat gudang penyimpanan penuh, harga udang merosot, dan ancaman gelombang PHK mulai menghantui pekerja tambak.
“Dampaknya sudah terasa. Gudang sudah penuh, harga udang jatuh, sementara biaya produksi tetap jalan. Kalau terus begini, banyak tambak akan tutup,” kata Usmar Buntara, pengusaha tambak asal Desa Muara, Wanasalam, Lebak, Rabu (10/9/2025).
Menurut Usmar, dari 34 tambak yang beroperasi, kini hanya 20 yang masih bertahan. Dalam dua minggu terakhir, 11 tambak sudah gulung tikar karena pasar tidak jelas. Banyak petambak juga enggan membeli benur baru.
Ia mendesak pemerintah segera turun tangan agar masalah ini tidak semakin meluas. “Jika tidak ada langkah konkret, ribuan petambak dan pekerja di sepanjang pesisir Indonesia akan terdampak. Industri udang bisa kolaps,” tegasnya.
Kasus ini menyeret nama PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods), salah satu eksportir udang beku terbesar. Pemerintah diminta segera melakukan diplomasi dagang dengan AS agar ekspor bisa kembali dibuka dan nasib para petambak selamat.
Editor : Iskandar Nasution