Leptospirosis, Ancaman Mematikan yang Mengintai di Musim Hujan

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id – Leptospirosis merupakan penyakit infeksi akut yang ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis), disebabkan oleh bakteri Leptospira. Penyakit ini menyebar melalui kontak dengan air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi urine hewan seperti tikus, anjing, babi, sapi, dan kambing.
Dirangkum dari berbagai sumber, bakteri ini sangat tahan di lingkungan lembap dan bisa bertahan hidup berminggu-minggu di genangan air, sawah, selokan, hingga permukaan banjir. Inilah sebabnya kasus leptospirosis kerap meningkat saat musim hujan atau pasca-bencana banjir.
Dampak Serius dan Tingginya Risiko di Indonesia
Leptospirosis bisa menyerang siapa saja. Gejalanya bervariasi, mulai dari ringan seperti demam biasa, hingga yang parah seperti gagal ginjal, kerusakan hati, perdarahan hebat, dan bahkan berujung pada kematian.
Indonesia tergolong sebagai negara dengan tingkat kejadian dan kematian tinggi akibat leptospirosis. Sanitasi lingkungan yang buruk serta tingginya populasi tikus menjadi faktor pemicu utama, terlebih saat musim hujan.
Gejala Leptospirosis yang Wajib Diwaspadai
Gejala biasanya muncul 2 hingga 30 hari setelah terpapar. Berikut tanda-tandanya:
1. Demam mendadak disertai menggigil
2. Nyeri otot, terutama di betis dan punggung
3. Sakit kepala, mual, muntah, atau diare
4. Mata merah dan ruam
5. Kulit dan mata menguning (jaundice)
6. Produksi urine menurun, tanda kerusakan ginjal
7. Pada kasus berat: meningitis, perdarahan dalam tubuh atau paru-paru
Jika gejala tersebut muncul setelah kontak dengan air banjir atau genangan kotor, segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Cara Mencegah Leptospirosis
1. Lindungi Diri Saat di Lokasi Berisiko
Gunakan sepatu bot, sarung tangan, dan pakaian tertutup saat membersihkan lingkungan atau berkegiatan di daerah banjir.
2. Jaga Kebersihan Lingkungan
Buang sampah pada tempatnya, bersihkan selokan, dan hindari air tergenang yang mencurigakan.
3. Kendalikan Tikus di Sekitar Rumah
Gunakan perangkap atau racun tikus dan pastikan tidak ada makanan yang terbuka. Tutup lubang atau tempat persembunyian tikus.
4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Selalu cuci tangan dan mandi setelah beraktivitas di luar, terutama dari daerah yang rawan leptospirosis. Pastikan makanan dan minuman tertutup rapat dan bersih.
5. Edukasi dan Pemeriksaan Dini
Pemerintah dan Puskesmas setempat rutin melakukan sosialisasi bahaya leptospirosis, termasuk melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR). Bila mengalami demam tinggi dan nyeri betis setelah terkena air banjir, segera periksakan diri.
Editor : Iskandar Nasution