get app
inews
Aa Text
Read Next : Gila! Sopir Tabrak 2 Anak SMP dan Kabur Masuk Rumah Pensiunan Polisi, Dikejar 3 Mobil Patroli

Dikira Halal, Ternyata Tidak! Ayam Goreng Widuran Bikin Geger

Minggu, 25 Mei 2025 | 23:11 WIB
header img
Ayam Goreng Widuran tengah jadi sorotan! Setelah puluhan tahun beroperasi, kini terungkap produk mereka ternyata non-halal. Manajemen minta maaf dan beri klarifikasi resmi. Bagaimana menurutmu?. Foto Instagram

JAKARTA, iNewsPandeglang.id Jagat media sosial tengah digemparkan oleh kabar mengejutkan dari Ayam Goreng Widuran, kuliner legendaris asal Solo yang telah berdiri sejak 1973. Ternyata, produk yang selama ini dianggap halal oleh sebagian besar pelanggan, justru diketahui mengandung bahan non-halal.

Informasi ini dikonfirmasi langsung melalui unggahan di akun Instagram resmi Ayam Goreng Widuran. Dalam pernyataan tersebut, pihak manajemen menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi dan menjelaskan bahwa kini seluruh outlet dan akun resmi mereka telah mencantumkan label NON-HALAL secara jelas.

“Kami menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas kegaduhan yang terjadi. Saat ini, kami telah mencantumkan label NON-HALAL secara jelas di seluruh outlet dan media sosial resmi kami,” tulis pihak manajemen dikutip  Minggu (25/5/2025).

Mereka juga meminta publik untuk memberi ruang bagi mereka memperbaiki keadaan. “Kami berharap masyarakat dapat memberi ruang bagi kami untuk membenahi semuanya dengan itikad baik,” lanjut pernyataan itu.

Pernyataan ini memicu kemarahan banyak netizen. Tak sedikit yang merasa tertipu karena mengira makanan yang dijual halal. Beberapa bahkan mengaku pernah melihat logo halal di tempat tersebut.

“Saya ke sana tahun 2018, ada logo halal, dan tidak ada pemberitahuan apapun dari karyawan. Niat menipu, ya?” tulis akun @Wid***.

“Jahat dan licik. Kalau dituntut, bisa lebih dari sekadar minta maaf,” ujar akun lain, @for***.

Kabarnya, alasan produk Ayam Goreng Widuran dinyatakan non-halal adalah karena penggunaan minyak dari bahan yang tidak sesuai dengan standar kehalalan. Fakta ini memicu perdebatan soal pentingnya transparansi informasi bahan makanan, terlebih di Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut