Ribuan Warga Baduy Temui Bupati Lebak, Ini Pesan Sakral Mereka soal Alam

LEBAK, iNewsPandeglang.id – Tradisi adat Seba Baduy 2025 kembali digelar dan membetot perhatian masyarakat. Sebanyak 1.786 warga Suku Baduy dari Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, mengikuti ritual tahunan ini pada Jumat (2/5/2025).
Sebanyak 69 warga Baduy Dalam berjalan kaki sejauh 50 kilometer dari pedalaman Gunung Kendeng menuju Pendopo Lebak di Kota Rangkasbitung. Sementara 1.717 warga Baduy Luar menyusul menggunakan kendaraan.
Prosesi ini menjadi bentuk ketaatan dan tanggung jawab masyarakat Baduy kepada pemerintah. Mereka berjalan menuju Pendopo Kabupaten Lebak di Rangkasbitung untuk bertemu “Bapak Gede” sebutan mereka bagi Bupati Lebak.
Tradisi turun-temurun ini menjadi simbol kesetiaan warga Baduy kepada pemerintah, yang mereka sebut sebagai Bapak Gede atau Bupati.
“Seba Baduy adalah bentuk tanggung jawab kami kepada pemerintah. Kami datang menyampaikan pesan penting soal kelestarian,” ujar Hanif, warga Baduy Dalam.
Dalam prosesi adat tersebut, para tetua Baduy menitipkan pesan agar 32 gunung di Kabupaten Lebak dijaga dan tidak dirusak. Pesan ini disampaikan langsung kepada Bupati Lebak Moch Hasbi Asyidiki Jayabaya.
"Masyarakat Baduy menyampaikan aspirasi untuk menjaga 32 gunung di Kabupaten Lebak agar tidak dirusak dan tetap dilestarikan," ujar Hasbi.
Ia menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen untuk menindaklanjuti aspirasi tersebut dengan menginventarisasi lokasi-lokasi yang disebutkan warga adat.
"Tradisi Seba Baduy ini bukan hanya seremonial, tetapi juga sarat pesan moral tentang pentingnya menjaga alam, hidup dalam kebersamaan, serta membangun daerah yang bebas korupsi dan maju menuju Indonesia Emas," tambahnya.
Prosesi sakral ini juga dihadiri oleh 19 Duta Besar negara sahabat. Mereka tampak antusias menyaksikan langsung kearifan lokal yang terus dijaga turun-temurun oleh masyarakat Baduy.
Seba Baduy merupakan ritual tahunan yang telah berlangsung sejak zaman leluhur, sebagai simbol kesetiaan warga Baduy kepada negara dan pemimpinnya. Dalam prosesi ini, mereka juga menyerahkan hasil bumi sebagai bentuk persembahan dan rasa syukur.
Editor : Iskandar Nasution