GAPASDAP Keluhkan Rugi Besar di Angkutan Lebaran, Ini Penyebabnya

CILEGON, iNewsPandeglang.id – Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Ferry (GAPASDAP) mengeluhkan kerugian besar dalam operasional angkutan Lebaran tahun ini. Para pengusaha kapal yang membantu mengangkut pemudik di Pelabuhan Pelindo Ciwandan harus membeli bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi, yang harganya jauh lebih mahal.
BBM Non-Subsidi Jadi Beban Berat
Sebanyak sembilan kapal anggota GAPASDAP dikerahkan untuk membantu arus mudik di Pelabuhan Pelindo Regional 2 Banten, Ciwandan, Kota Cilegon. Namun, beberapa kapal yang ikut beroperasi ternyata tidak memiliki trayek resmi di luar lintasan Merak-Bakauheni. Akibatnya, mereka tidak mendapatkan jatah BBM bersubsidi.
Tanpa subsidi, biaya operasional kapal melonjak drastis. Ketua GAPASDAP, Khoiri Soetomo, mengungkapkan bahwa kapal yang harus menggunakan BBM industri mengalami kenaikan biaya dua hingga tiga kali lipat. Hal ini membuat pengusaha kapal terpaksa merugi meski ikut membantu kelancaran arus mudik.
GAPASDAP meminta Kementerian Perhubungan memberikan keadilan dalam distribusi BBM bersubsidi. Mereka berharap kapal-kapal swasta yang ikut membantu angkutan Lebaran juga bisa mendapatkan subsidi seperti kapal milik BUMN.
Selain itu, GAPASDAP juga meminta kelonggaran dari Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri terkait pengaturan arus kendaraan. Mereka berharap ketika terjadi lonjakan kendaraan di Pelabuhan Merak, arus bisa dialihkan ke Pelabuhan Pelindo dan Pelabuhan Bandar Bakau Jaya.
“Kami berharap ada kebijakan yang lebih adil agar semua pihak bisa mendapatkan keuntungan, bukan malah rugi,” kata Khoiri Soetomo, Jumat (28/3/2025).
Dengan situasi ini, GAPASDAP mendesak pemerintah segera memberikan solusi agar operasional angkutan Lebaran bisa berjalan lebih efisien dan tidak merugikan pihak yang telah berpartisipasi.
Editor : Iskandar Nasution