LEBAK, iNewsPandeglang.id – Warga Rangkasbitung, Lebak, Banten, mulai resah akibat kelangkaan gas LPG 3 kg. Mereka harus berkeliling mencari gas subsidi ini, bahkan ada yang sampai bolos kerja karena di rumah tidak ada gas untuk memasak.
Kebijakan pemerintah yang melarang penjualan gas LPG 3 kg di warung-warung semakin menyulitkan warga. Kini, mereka hanya bisa membeli gas di agen resmi, tapi stok di sana pun sering kosong.
Proses distribusi gas LPG 3 kg di pangkalan, Rangkasbitung, Lebak, Banten, warga antre untuk mendapatkan tabung gas subsidi di tengah kelangkaan. Foto Iskandar Nasution
Indra, salah satu warga yang mencari gas, mengaku sudah mendatangi beberapa agen LPG di Rangkasbitung, tetapi tidak mendapatkan satu tabung pun.
"Saya baru tahu kalau sekarang harus beli di agen. Tapi setelah saya cari ke beberapa agen, semuanya kosong. Ini bikin bingung, kenapa gas malah makin sulit?" ujar Indra, Senin (3/2/2025).
Kondisi ini juga dialami Muhammad Syarif. Ia sampai harus bolos kerja karena istrinya tidak bisa memasak tanpa gas.
"Saya terpaksa nggak masuk kerja demi cari gas. Kalau nggak ada gas, keluarga saya nggak bisa makan," keluhnya.
Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi masalah ini. Mereka meminta agar gas LPG 3 kg kembali dijual di warung-warung agar lebih mudah diakses, terutama jika kehabisan gas pada malam hari.
Jika kondisi ini terus berlanjut, bukan hanya ibu rumah tangga yang kesulitan, tetapi juga pedagang kecil yang bergantung pada gas subsidi untuk usaha mereka.
Pemerintah perlu segera memastikan distribusi gas berjalan lancar agar warga tidak terus-terusan kesulitan mendapatkan bahan bakar utama untuk memasak.
Editor : Iskandar Nasution