get app
inews
Aa Text
Read Next : Miris! Lansia di Pandeglang Bertahan Hidup di Gubug Reot Beratapkan Terpal, Harapkan Bantuan

Ratusan Emak-Emak Berebut Bansos di Pandeglang: Berdesakan hingga Ada yang Tertabrak Motor!

Jum'at, 10 Januari 2025 | 10:26 WIB
header img
Ratusan warga Kecamatan Pulosari, Pandeglang, antre berdesakan di kantor cabang bank untuk menerima bansos Rp500 ribu. Beberapa membawa anak-anak, meski harus menempuh perjalanan jauh. (Foto : iNews/Iskandar Nasution)

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id Ratusan emak-emak di Kecamatan Pulosari, Pandeglang, Banten, rela berdesakan di tengah panas demi mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah, Jumat (10/1/2025). Bahkan, insiden kecil sempat terjadi ketika salah satu warga tertabrak motor akibat antrean yang meluber hingga ke jalan raya.

Para warga harus menempuh jarak jauh untuk mengambil bansos Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P2KE) sebesar Rp500 ribu per bulan di kantor Bank Banten di Kecamatan Labuan. Biasanya, dana ini disalurkan di kantor desa terdekat. Namun, perubahan lokasi membuat warga harus menyewa mobil bak terbuka seharga Rp40 ribu per orang untuk mencapai lokasi.

“Saya sewa pick-up Rp40 ribu, tapi tetap harus antre lebih dari dua jam,” keluh Iyah Sunayah, salah satu penerima bansos.


Emak-emak di Pandeglang berjuang antre berjam-jam di bawah terik matahari untuk mendapatkan bantuan sosial Rp500 ribu, meski harus menempuh jarak jauh. (Foto : iNews/Iskandar Nasution)

Sebanyak 700 orang dari berbagai desa memadati kantor bank, menyebabkan suasana kacau. Antrean panjang membuat warga, termasuk ibu-ibu yang membawa anak kecil, harus menunggu berjam-jam. Bahkan, ada yang tertabrak motor karena antrean meluber ke jalan raya.

“Kami harus antre lama, dan ongkos serta jajan anak-anak selama antre makin membebani,” ujar Masdiah, warga lainnya.

Pendamping desa, Adit, mengakui bahwa banyaknya warga yang datang membuat kapasitas kantor bank tidak mencukupi. Ia berharap pemerintah mempertimbangkan kembali mekanisme penyaluran bansos agar lebih efektif.

“Kami berharap bansos bisa dibagikan di desa seperti sebelumnya, supaya warga tidak harus jauh-jauh ke bank,” kata Adit.

Diketahui, Bansos P2KE adalah program pemerintah pusat sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2024 untuk menghapus kemiskinan ekstrem. Namun, mekanisme penyalurannya yang kurang efisien membuat warga mengalami kesulitan tambahan.

Warga berharap pemerintah mendengar keluhan mereka agar bantuan yang sangat dibutuhkan ini bisa diterima dengan lebih mudah dan tanpa hambatan.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut