Cuaca Buruk Hantam Pelabuhan Merak, Lalu Lintas Laut Sempat Terhambat!

MERAK, iNewsPandeglang.id – Pelabuhan Merak di Banten kembali dilanda cuaca buruk sejak Minggu malam hingga Senin pagi, 30 Desember 2024. Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan proses bongkar muat kapal tersendat. Gelombang tinggi membuat ramdoor kapal sulit dipasang dengan sempurna, sehingga petugas harus menunda sementara kendaraan masuk ke lambung kapal.

Kondisi ini sesuai dengan prediksi BMKG yang memperingatkan potensi cuaca buruk di kawasan Pelabuhan Merak hingga akhir tahun. Situasi ini membuat para penumpang merasa was-was saat hendak naik ke kapal.

Baca Juga

Cuaca Buruk Bikin Produksi Ikan Asin di Panimbang Pandeglang Tersendat

"Sejak di jalan tol Tangerang-Merak, hujan deras sudah terjadi. Sekarang cuaca ekstrem di pelabuhan membuat kami khawatir. Kami berharap perjalanan ke Sumatera tetap aman," kata Billy Pujianto, salah satu calon penumpang.

Cuaca ekstrem ini juga berdampak pada lalu lintas laut yang menjadi lebih lambat dari biasanya. Meski begitu, aktivitas pelabuhan tetap berjalan dengan pengawasan ketat dari petugas untuk memastikan keamanan para penumpang dan kendaraan.

Menurut data dari Posko ASDP, sejak H-7 hingga H+3, total penumpang yang menyebrang dari Sumatera ke Jawa tercatat mencapai 363.207 orang. Namun, jumlah kendaraan yang menyebrang mengalami penurunan hingga 11 persen dibandingkan tahun lalu, yaitu sebanyak 85.692 unit dibandingkan 96.137 unit pada periode yang sama.

Baca Juga

Pengrajin Ikan Asin Panimbang Terancam Bangkrut! Cuaca Buruk Bikin Produksi Lumpuh

Di penghujung tahun ini, Pelabuhan Merak yang merupakan salah satu jalur tersibuk di Indonesia menghadapi tantangan berat akibat cuaca buruk. Para petugas di lapangan terus bekerja keras agar perjalanan penumpang dan kendaraan tetap lancar meskipun kondisi alam kurang mendukung.

BMKG mengimbau agar masyarakat terus memantau informasi cuaca terkini sebelum melakukan perjalanan, terutama melalui jalur laut. Keamanan dan keselamatan tetap menjadi prioritas utama, baik untuk penumpang maupun operator kapal.

Editor : Iskandar Nasution