CILEGON, iNewsPandeglang.id - Tiga halte bus yang dibangun dengan anggaran Rp1,6 miliar di Kota Cilegon, Banten, kini dibiarkan rusak dan terbengkalai. Bangunan yang berada di Jalan Lingkar Selatan ini awalnya dirancang untuk mendukung program sistem angkutan umum massal pada tahun 2019. Namun, sejak beberapa tahun terakhir, halte-halte tersebut tidak lagi digunakan.
Pantauan di lokasi, kondisi halte sangat memprihatinkan. Kaca-kaca dinding pecah, langit-langit runtuh menyisakan rangka baja ringan, dan aroma tak sedap menyelimuti lokasi.
Halte bus proyek miliaran di Cilegon kini terbengkalai, dengan kondisi rusak parah dan bau tak sedap, meski awalnya dirancang untuk transportasi umum massal. Foto : Iskandar Nasution
Padahal, proyek ini menggunakan uang rakyat dengan tujuan meningkatkan layanan transportasi umum di kawasan tersebut.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Cilegon, Heri Suheri, program ini hanya berjalan selama satu tahun. “Program sistem angkutan umum massal ini dihentikan karena kurangnya minat masyarakat terhadap angkutan umum, ditambah lagi dengan dampak dari pandemi Covid-19 yang sangat memengaruhi operasional,” ungkapnya, Jumat (22/11/2024).
Program angkutan umum ini sendiri menelan anggaran total Rp5,2 miliar, termasuk Rp3,6 miliar untuk pengadaan empat unit bus dan Rp1,6 miliar untuk pembangunan tiga halte. Saat ini, halte belum bisa diperbaiki karena tidak adanya anggaran perawatan.
“Kami belum bisa memperbaiki halte-halte tersebut karena tidak ada anggaran untuk perawatan,” tambah Heri Suheri.
Sementara itu, bus Trans Cilegon Mandiri masih digunakan untuk keperluan lain.
Dinas Perhubungan berencana mengevaluasi program ini untuk menentukan langkah selanjutnya. Namun, kondisi halte yang rusak mengundang kritik dari masyarakat yang merasa kecewa dengan proyek mahal yang tak dimanfaatkan dengan baik.
Editor : Iskandar Nasution