LEBAK, iNewsPandeglang.id - Di tengah kehidupan sederhana di kampung Sukajadi, Desa Rahong, Kecamatan Malingping, Lebak, Banten, terdapat kisah haru seorang ayah tunggal yang tak pernah lelah berjuang demi masa depan putrinya. Emus (44), seorang pencuci mobil dengan penghasilan yang tak menentu, menjalani hidup bersama putrinya, Hera Mustika (18), yang saat ini masih duduk di kelas 11 SMK Negeri 1 Malingping.
Setiap hari, Emus berkeliling mencuci mobil dan memungut barang bekas untuk mendapatkan beberapa lembar rupiah. Penghasilannya hanya berkisar antara Rp30 ribu hingga Rp40 ribu sehari, yang jelas jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. Namun, di balik kesederhanaan hidupnya, Emus memiliki satu impian sederhana: memiliki rumah layak yang tidak bocor saat hujan.
Saat musim hujan datang, atap rumahnya yang reyot tak mampu menahan derasnya air, menggenangi lantai rumah dan merusak dinding yang sudah rapuh. Emus dan putrinya tinggal di rumah kecil yang hampir seperti gubuk, namun mereka berusaha bertahan dengan segala keterbatasan.
Meski kondisi fisiknya sudah menurun akibat kecelakaan di masa lalu, Emus tidak menyerah. Ia terus bekerja keras demi memperbaiki rumahnya dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi putrinya.
Emus, seorang ayah tunggal di Lebak, Banten tak mengenal lelah mencuci mobil demi menghidupi putrinya. Setiap tetes keringatnya membawa harapan untuk masa depan yang lebih baik. Foto Istimewa
Hera, yang menjadi sumber semangat hidupnya, selalu berusaha semaksimal mungkin di sekolah. Meski harus berjalan kaki sejauh 2,5 kilometer, Hera tetap rajin belajar dan bercita-cita tinggi untuk kuliah di bidang farmasi dan menjadi apoteker.
“Saya hanya ingin punya rumah yang nggak bocor, supaya Hera bisa belajar dengan tenang dan tidur nyenyak tanpa harus takut kebasahan. Malu juga sama orang,” ujar Emus dengan suara serak, penuh harapan.
Meskipun impian itu terasa jauh dari jangkauan, Emus tetap berjuang. Ia berharap suatu hari bisa memberikan kehidupan yang lebih aman dan layak bagi anaknya.
Maya, tetangga Emus, mengatakan bahwa sosok Emus sangat dihormati di kampung. "Pak Emus selalu berbagi jika ada rezeki lebih suka ngasih jajan ke anak saya meskipun hidupnya sendiri susah. Hatinya sangat baik," ujar Maya saat ditemui baru-baru ini.
Menanggapi perjuangan Emus dan Hera, Delima Humairo, Ketua Respek Peduli Lebak, sebuah organisasi sosial yang aktif membantu masyarakat, berencana mencari dukungan untuk membantu memperbaiki rumah Emus. “Kami akan menggalang dana dari para dermawan untuk membantu memperbaiki rumah Pak Emus. Mereka tidak meminta banyak, hanya ingin rumah yang layak huni,” ujar Delima.
Respek Peduli mengajak masyarakat untuk bergabung dalam perjuangan ini. Setiap sumbangan yang diberikan akan membawa Emus dan Hera lebih dekat menuju kehidupan yang lebih baik.
Ketua Respek Peduli Lebak, Delima Humairo berbincang dengan Hera, gadis cerdas yang bercita-cita kuliah di bidang farmasi, berharap menemukan orangtua angkat yang bisa mendukung impiannya. Foto Istimewa
“Setiap hujan datang, kami hanya bisa berdoa agar rumah tidak roboh dan air tidak terlalu banyak masuk. Jika bisa punya rumah yang lebih baik, saya akan sangat bersyukur. Itu saja impian saya,” tutur Emus lirih.
Bagi Anda yang ingin membantu, setiap rupiah yang disumbangkan akan sangat berarti bagi keluarga ini. Mari bersama-sama mewujudkan impian mereka untuk hidup yang lebih aman dan nyaman.
Editor : Iskandar Nasution