PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id – Sebuah aksi heroik terjadi di SD Negeri Senangsari, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Banten. Seorang alumni sekolah dasar tersebut dengan gagah berani membongkar segel yang telah menutup ruang kelas selama beberapa waktu, sehingga para murid terpaksa belajar di luar ruangan. Aksi ini disambut sorak sorai dan kegembiraan dari para siswa yang telah lama rindu kembali ke bangku sekolah mereka, Kamis (3/10/2024).
Alumni SD Negeri Senangsari, Pandeglang, Bsnten membongkar segel ruang kelas 6, membawa kebahagiaan bagi siswa yang bisa kembali belajar setelah berhari-hari terhalang. Foto iNews/Iskandar Nasution
Kejadian ini bermula dari sengketa antara pihak sekolah dan ahli waris tanah di mana ruang kelas tersebut berdiri. Segel yang bertuliskan "Bangunan ini Ditutup Sementara oleh Ahli Waris" telah membuat aktivitas belajar mengajar di sekolah terganggu, dan para murid terpaksa belajar di bawah terik matahari di lapangan atau harus berbagi kelas dengan siswa lain. Kondisi ini telah berlangsung cukup lama, sehingga memicu keprihatinan dari para alumni.
Salah seorang alumni yang dikenal dengan sikap tegasnya, Ucu Fahmi, merasa tidak bisa tinggal diam. Ia mengambil inisiatif untuk turun tangan. Dengan penuh keyakinan, Ucu mencopot spanduk segel yang menempel di pintu kelas. "Menutup akses siswa ke ruang kelas adalah tindakan yang tidak terpuji. Jika ada masalah, seharusnya diselesaikan di Dinas Pendidikan, bukan dengan mengorbankan hak anak-anak untuk belajar," ujarnya tegas
Selama proses pembongkaran segel, para murid tampak sangat antusias. Mereka berteriak histeris dan bersorak kegirangan saat menyaksikan alumni mereka membongkar segel yang selama ini membatasi mereka dari ruang kelas tercinta. Beberapa murid langsung bergegas masuk ke dalam kelas, menduduki bangku dan meja yang selama ini mereka rindukan. "Akhirnya kami bisa belajar di dalam kelas lagi," ujar Fitria, salah seorang siswa kelas 6, dengan senyum lebar.
Kepala sekolah dan para guru menyambut positif aksi Ucu Fahmi. "Kami sangat mengapresiasi kepedulian dari para alumni yang berani bertindak demi kelangsungan belajar anak-anak," kata Sudrajat, wali kelas 6. Meski begitu, Sudrajat berharap permasalahan sengketa antara pihak sekolah dan ahli waris segera diselesaikan secara tuntas agar tidak mengganggu proses belajar mengajar di masa depan.
Dari pihak ahli waris, perwakilan mereka menjelaskan bahwa sengketa ini sudah berlangsung lama. Mereka merasa pihak sekolah telah membangun ruang tambahan tanpa persetujuan, meskipun sebagian tanah telah dihibahkan sebelumnya. Ahli waris berharap ada jalan tengah yang bisa ditempuh oleh kedua belah pihak agar tidak ada lagi penyegelan yang merugikan siswa.
Aksi heroik alumni SD Negeri Senangsari ini tidak hanya menunjukkan kepedulian mereka terhadap pendidikan, tetapi juga memberi pesan kuat bahwa hak anak-anak untuk belajar harus dijaga dengan baik, tanpa terganggu oleh konflik eksternal. Para siswa kini berharap agar mereka bisa melanjutkan belajar dengan tenang, tanpa harus khawatir lagi akan penyegelan.
Editor : Iskandar Nasution