LEBAK, iNewsPandeglang.id – Sebuah video yang memperlihatkan seorang nenek melintasi jembatan gantung dalam kondisi miring di Lebak, Banten, viral di media sosial. Jembatan tersebut mengalami kerusakan parah, dengan sling salah satu sisinya yang sudah berkarat dan terputus akibat termakan usia.
Dalam video tersebut, terlihat nenek tersebut bergelantungan di jembatan yang memiliki panjang hampir 100 meter dengan bentangan 1,2 meter. Sling yang sudah berkarat hingga terputus membuat jembatan dalam kondisi sudut kemiringan 20 derajat.
Warga khawatir bahwa kedua sling jembatan akan terputus total saat dilintasi, yang bisa mengakibatkan korban jiwa. Jembatan yang rusak ini terletak di Kampung Nangklak, Desa Margatirta, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten.
Kondisi ini sudah berlangsung cukup lama, namun belum ada upaya dari pemerintah daerah untuk memperbaikinya. Warga, termasuk anak sekolah, harus mempertaruhkan nyawa melintasi jembatan dengan ketinggian lebih dari 20 meter di atas sungai.
Sarah, warga sekitar mengatakan bahwa kondisi jembatan saat ini sudah sangat parah. Salah satu sling jembatan sudah banyak yang putus hingga membuat kondisi jembatan miring. "Kami khawatir dengan kondisi jembatan yang terputus itu, terutama karena banyak warga, termasuk anak-anak sekolah, yang melintasi jembatan tersebut untuk beraktivitas," ucapnya saat ditemui di lokasi belum lama ini.
Sementara Ani, salah seorang anak sekolah menuturkan bahwa para pelajar di daerah ini juga mengaku khawatir melintasi jembatan, terutama jika turun hujan. "Lantai jembatan yang mulai robek dan terbuka membuat jalan menjadi licin dan khawatir terpleset dan jatuh ke sungai," kata Ani.
Jembatan gantung tersebut sangat vital karena menghubungkan dua kecamatan, yakni Kecamatan Cimarga dan Kecamatan Cikulur. Ratusan warga setiap hari melintasi jembatan yang merupakan satu-satunya akses tercepat untuk sampai ke pasar, sawah, hingga ke sekolah.
Warga berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan tersebut karena dikawatirkan akan terputus saat dilintasi hingga membuat jatuh korban jiwa.
Editor : Iskandar Nasution